Majalengka, Media Jurnal Investigasi -Kepala Desa Bantarwaru, Azis, menyampaikan bahwa program Desa Digital yang telah dilaksanakan sejak tahun 2024 memberikan dampak positif yang signifikan, khususnya dalam pengembangan sistem informasi desa.
Dalam wawancara yang dilakukan pada Selasa (10/6), Azis menjelaskan bahwa pemerintah desa telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp25 juta untuk pembelian aplikasi dan pelaksanaan pelatihan guna mendukung transformasi digital desa pada tahun 2024
"Kami sudah menyelenggarakan pembelian aplikasi dan juga kegiatan pelatihan Desa Digital pada tahun 2024 sebesar Rp25 juta. Untuk website, kami mendapatkan fasilitas gratis dari pihak vendor dengan alamat bantarwaru.desaa.id," ujar Azis.
Menanggapi pemberitaan di salah satu media daring mengenai tidak dapat diaksesnya website desa, Azis menegaskan bahwa hal tersebut disebabkan oleh belum dilakukannya perpanjangan hosting dan pemeliharaan tahunan pada tahun 2025. Proses tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada tahap II pencairan Dana Desa tahun ini.
"Berita yang menyebutkan bahwa website desa tidak bisa diakses seharusnya disertai klarifikasi mengapa hal itu terjadi. Bukan langsung diberitakan dengan judul yang menyesatkan. Perlu digarisbawahi bahwa kami tidak membeli website, melainkan membeli aplikasi pelayanan desa terpadu," tambah Azis.
Berdasarkan pantauan tim media ini, aplikasi yang dibeli oleh Pemerintah Desa Bantarwaru merupakan sistem pelayanan terpadu yang memungkinkan digitalisasi surat-menyurat dan memudahkan perangkat desa dalam mengarsipkan dokumen secara cloud-based.