Majalengka, Media Jurnal Investigasi-- Prestasi gemilang diraih oleh Wakil Rektor 2 Sekaligus Dosen Program Studi Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas Majalengka, Dr. Sri Ayu Andayani, SP., MP.
Pada 14 November 2024 Ayu ditetapkan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi sebagai Guru Besar atau Profesor dalam bidang Ranting Ilmu/Kepakaran Manajemen Agribisnis.
Hari ini dalam sidang senat terbuka, Prof. Dr. Sri Ayu Andayani, SP., MP., resmi dikukuhkan sebagai guru besar di Auditorium Universitas Majalengka, Sabtu, (1/2/25).
Sebuah pencapaian yang lahir dari perjuangan panjang, dedikasi tinggi tanpa henti Sri Ayu Andayani. Setidaknya butuh waktu 24 tahun berkiprah sebagai seorang dosen di fakultas pertanian program studi agribisnis.
Hal itu pun diakui Ayu kepada para awak media sesaat setelah dirinya dikukuhkan.
"Membutuhkan waktu panjang ya. Jadi selama 24 tahun saya berkiprah menjadi seorang dosen di homebase saya di fakultas pertanian program studi agribisnis," ucap Ayu.
Dengan pencapaian (guru besar) ini, ia berharap bisa berkontribusi besar khususnya untuk pengembangan manajemen agribisnis dan bisa amanah dalam menjalankannya.
"Mungkin ini adalah awal perjuangan saya dalam melaksanakan Tri Dharma dengan penuh makna. Kita harus lebih hati-hati dalam bertindak dalam mengembangkan keilmuan saya," terangnya.
Karena, menurut wanita yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor 2 Unma, membawa nama baik guru besar itu tidaklah mudah.
"Tadi disampaikan oleh LLDIKTI, kita tidak hanya menerima hak tetapi kita juga punya kewajiban khusus, kewajiban tambahan yang memang harus terpenuhi," ujar Ayu.
Publikasi-publikasi ini pun, sambung dia, nanti yang harus saya kembangkan juga benar-benar bisa berkontribusi terhadap kemajuan masyarakat khususnya untuk pertanian.
"Sebagaimana bidang ilmu saya, bagaimana kita mengembangkan produk-produk pertanian bisa dikenal nasional maupun internasional,"
"Dan juga intinya bagaimana kita bisa sudah bukan orientasi secara subsisten skala kecil, tetapi bagaimana kita bisa mengembangkan secara komersial. Sehingga membangun masyarakat pertanian biar lebih sejahtera," paparnya.
Setelah dirinya resmi dikukuhkan sebagai guru besar, ia berharap seluruh dosen bisa termotivasi hingga nantinya banyak profesor yang lahir di Universitas Majalengka.
"Dengan pecah telor istilahnya di Universitas Majalengka, justru ini harapan saya ini adanya regenerasi. Karena memang yang namanya dosen ini kan sekarang sudah harus bisa meningkatkan jabatan akademiknya untuk ke jenjang guru besar ini,"
"Jadi bisa memotivasi bisa menciptakan semangat yang lebih tinggi lagi bahwa ya kita harus benar-benar meraih ke jenjang (guru besar). Sebenarnya tidak susah kalau kita benar-benar berjuang," tandasnya.(*)
