Karawang , Media Jurnal Investigasi - proyek pembangunan penurapan jalan Poros Dusun Kalijaya tepatnya di Rt. 08/03, Desa talagajaya, kecamatan pakisjata, kabupaten karawang, menuai sorotan tajam dari masyarakat.sekitar.
Proyek yang digulirkan melaui Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (DPUPR) karawang yang dikerjakan oleh CV. Utama Bahureksa dengan volume panjang bangunan turap 239 meter. Dengan pagu anggaran sebesar. Rp. 189.145.000.
Pekerjaan yang bersumber dari dana APBD kabupaten karawang tahun 2025 ini dinilai terkesan dipaksakan dan dikerjakan asal-asalan demi mengejar target penyelesaian.
Ketua, LMP Markas anak cabang (Mac) pakisjaya Empu Rohman,
mengungkapkan kekecewaannya saat melakukan pemantauan langsung ke lokasi pada minggu (22/6/2025). Menurutnya, proyek turap tersebut terlihat dipaksakan meski dalam kondisi air banjir.
“Saya sebagai Ketua LMP Mac Pakisjaya.sangat kecewa atas pembangunan turap yang terkesan dipaksakan meski lingkungan tidak mendukung. Saya ragu akan kualitas dan kuantitasnya.
,"Apa manfaatnya jika dalam waktu dekat sudah rusak? Ini jelas buang-buang uang negara,"ujar Ketua LMP Empu Rohman, kepada awak media.
Hasil penelusuran di lapangan juga menunjukkan bahwa pemasangan batu pondasi dilakukan dalam kondisi saluran masih tergenang air dan bercampur lumpur. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak langsung pada kekuatan struktur turap yang dibangun.
“Kalau batu pondasi dipasang dan hanya di tancapkan tanpa adukan saat air masih banjir dan berlumpur, jelas itu tidak akan maksimal. Kualitas turap bisa diragukan, dan sangat berisiko ambruk dalam waktu dekat, kata
Ketua LMP Empu Rohman,
Pihaknya pun mendesak Dinas PUPR Karawang untuk tidak tinggal diam.dan bertindak tegas dan jangan bekerja di rumah makan.
“Kami minta Dinas PUPR untuk turun langsung dan jangan molor dalam pengawasan. Harus ada ketegasan, jika memang terbukti pekerjaan asal-asalan, kontraktornya harus diberi sanksi tegas, termasuk blacklist,” tegasnya.
Menurut Ketua LMP kondisi ini mencerminkan adanya ketimpangan dalam pelaksanaan proyek yang dibiayai oleh uang rakyat. Ia menekankan pentingnya ketegasan dari pemerintah agar tidak terus-menerus dirugikan oleh kontraktor yang berjiwa rampok.
“Pilihlah pemborong yang benar-benar profesional dan bertanggung jawab. Kalau seperti ini dibiarkan, pembangunan tidak akan pernah optimal. Justru rakyat yang dirugikan,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Dinas PUPR Kabupaten Karawang maupun pelaksana proyek CV. Utama Bahureksa. masyarakat berharap ada tindakan cepat dari pihak berwenang agar proyek tidak menjadi bom waktu bagi lingkungan sekitar.
( Udin )