Bekasi,Media Jurnal Investigasi. Menanggapi isu yang kerap mengaitkan rotasi-mutasi dengan praktik pungutan liar, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang angkat bicara.
Ia menegaskan bahwa proses rotasi dan mutasi di Kabupaten atau kota manapun ini seringkali dikaitkan dengan anggaran. Kendati demikian di Kabupaten Bekasi proses tersebut akan dilakukan secara transparan, profesional, dan bebas pungutan biaya.
“Saya ingin menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Bekasi sedang melakukan rotasi dan mutasi pegawai. Memang di banyak Kabupaten/kota, rotasi-mutasi kerap dikaitkan dengan anggaran. Tapi mudah-mudahan di Kabupaten Bekasi, tidak ada ruang untuk itu. Saya pastikan, sebagai Bupati Bekasi, dari bibir sampai hati, proses ini gratis, tanpa biaya,” kata Ade Kuswara Kunang , Kamis (24/07/2025).
Menurut Ade, ada tiga sektor yang harus menjadi perhatian serius dalam menjaga integritas birokrasi di daerah, yaitu: pengadaan barang dan jasa, rotasi-mutasi, serta perizinan. Ketiganya dinilai rawan terhadap penyimpangan jika tidak diawasi secara ketat.
Ia juga menekankan pentingnya penerapan prinsip meritokrasi dalam proses pengisian jabatan di lingkungan OPD. Jabatan diberikan berdasarkan kompetensi dan integritas, bukan karena kedekatan pribadi atau intervensi.
Ia juga menambahkan bahwa loyalitas terhadap pimpinan tetap penting, namun bukan untuk keuntungan pribadi melainkan demi kepentingan masyarakat dan kemajuan daerah.
“Loyalitas kepada saya bukan untuk kepentingan pribadi. Tapi untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Bekasi,”ujarnya.
pentingnya rotasi dan mutasi tanpa mahar dalam konteks organisasi biasanya ini sering muncul di birokrasi pemerintahan daerah.Rotasi: Pergeseran posisi atau jabatan anggota dalam struktur organisasi.Mutasi: Pemindahan tugas atau jabatan ke bidang lain yang masih di dalam organisasi.
"Tanpa mahar Prosesnya dilakukan tanpa pungutan biaya, tidak ada ‘uang pelicin’ atau ‘uang jabatan,"ucapnya.
Rotasi dan mutasi yang bersih dari mahar mencegah praktik jual-beli jabatan. Kalau ada mahar, orang bisa membeli posisi, lalu berusaha “balik modal” dengan pungli atau korupsi.Mendorong profesionalisme & meritokrasi.
"Orang dipindah jabatan berdasarkan kompetensi, prestasi, dan kebutuhan organisasi, bukan karena siapa yang bayar paling banyak.Membuat organisasi lebih segar dan adaptif.Rotasi membuat orang belajar hal baru, mengurangi kebosanan dan peluang monopoli kekuasaan. Organisasi jadi dinamis dan tidak macet ide,"pungkasnya.
(Iyus Kastelo)
