Bekasi- Jurnal Investigasi.Com-Polemik PTSL (Pendaftaran tanah sistematis lengkap) Desa Sukamulya Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi, kembali mencapai babak Baru Dan Kabar Seru. (Jumat 17 Oktober 2025)
Program PTSL yang semestinya mempermudah masyarakat untuk mendapatkan sertifikat dengan mudah namun berbalik menjadi merepotkan masyarakat.
Polemik Ptsl atas nama Arsikem terus memanas sejak tahun 2022 mencuat kembali pada tahun 2024 dan skrng timbul kembali di tahun 2025, permasalah yang terjadi sangat lah aneh.
Andri selaku anak dari Arsikem yang mengajukan program PTSL sejak tahun 2022 membeberkan, bahwa sertifikat ibunya yang bernama Arsikem sampai saat ini di tahun 2025 tak kunjung jadi.
"Orang tua saya mengajukan pembuatan sertifikat melalui program PTSL ( Pendaftaran Tanah Sistematis lengkap ) sejak tahun 2022 namun sampai saat ini sertifikat atas nama Arsikem belum juga di terima, saya mencoba melakukan penelusuran kepada tim PTSL Desa serta tim Yuridis dari pihak BPN ( Badan pertanahan nasional ) Kabupaten Bekasi, ternyata berkas permohonan atas nama Arsikem yang tidak lain ibu saya sendiri kembali muncul di tahun 2024 Namum menjadi tumpang tindih dengan berkas tahun 2022 karena berkas tahun 2022 dinyatakan sudah jadi sertifikat dan keluar surat ukur" ujar Andri, kepada jurnal investigasi com. Jumat (17/10/2025).
Lebih lanjut dirinya sempat beberapa kali menanyakan ke Pihak panitia PTSL Desa Sukamulya, kata ia pihak panitia tidak ada yang kooperatif setiap ditanya selalu tidak ada yang ngasih jawaban yang jelas seperti bola lempar sana sini.
"Siapa yang tidak merasa aneh, daftar dari tahun 2022 dengan satu alas hak yang sama ( nama alas hak kuitansi jual beli dengan ibu Romlah ) satu bidang dibagi menjadi tujuh bidang ,dari tujuh bidang yang mengajukan hanya atas nama Arsikem yang sampai detik ini tidak terbit dengan alasan tumpang tindih berkas dan lain-lain tujuh bidang tersebut diantaranya (Alimah. Armanah. Arsim. Nawawi. Tarmah. Ratnasari dan Arsikem) di bidang yang sama dan alas hak yang sama hanya atas nama Arsikem yang belum diterima sampai detik ini,"bebernya.
Pada hari Jumat 17 Oktober 2025 dirinya kembali menelusi di awali dengen menemui kepala desa Sukamulya, menanyakan terkait Sertifikat tanah milik ibu nya yang bernama Arsikem.
"Iya coba nanti kita telusuri lagi dri, saya coba kordinasi dengen tim panitia PTSL Desa Sukamulya sebelumnya" ( jawaban kepala desa Sukamulya Suardi.
Lanjut Andri pun menuju kantor BPN Kantah Kabupaten Bekasi, untuk menemui saudara Rian selaku tim Yuridis PTSL Desa Sukamulya, kata Rian sertifikat atas nama Arsikem berkas permohonannya tumpang tindih. Tahun 2022-2024, namun sedang proses pembatalan semua.
"Nanti pak, sertifikat atas nama Arsikem bisa mengajukan kembali pada program PTSL berikutnya kalo masih ada, atau bisa melakukan pendaftaran mandiri, kemungkinan besar sertifikat yang pengajuan tahun 2022 sudah ada di tim panitia desa tahun 2022,coba deh Abang tanya baik baik."kata Rian tim Yuridis.
Mendengar Pernyataan sodara Rian selaku pegawai BPN Kantah Kabupaten Bekasi bidang yuridis PTSL Desa Sukamulya membuat Andri tercengang dan tidak masuk akal, karena dari 7 bidang yang diajukan 6 bidang diantaranya sudah jadi dan pengambilan nya tidak di kantor desa dan tidak ada pihak dari BPN Kabupaten Bekasi melainkan dirumah pegawai desa atau bisa saja disebut oknum.
"Saya berharap kepada tim PTSL Desa Sukamulya tahun 2022 dan tahun 2024 dapat koperatif, dan bertanggung jawab. Karena tidak mungkin ada kekurangan berkas sedangkan 6 bidang lain nya sudah jadi dengan persyaratan yang sama kuitansi jual beli. Saya akan bongkar semua praktik praktik yang merugikan masyarakat lebih lagi ini menimpa kluarga saya .tutup Andri.
(Iyus Kastelo).
