Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com - Pernyataan Umasugi terkait kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, ditantang keras oleh Yan Sairdekut,S.Sos (Ketua DPC Gerindra KKT). pernyataan tersebut dianggap keliru dengan tidak memiliki data yang jelas serta sangat subjektif dan politik. Sabtu 20/11/2021
Jika Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengalami Kemiskinan ekrem artinya, masyarakat Tanimbar tidak lagi memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti sandang, pangan dan papan, kenyataanya hari ini tiga kebutuhan dasar ini selalu terpenuhi
"Terkait dengan pernyataan Ramly Umasugi, S.Pi., MM yang adalah Bupati Buru dan juga sebagai Ketua DPD Golkar Provinsi Maluku, dalam pidato resmi dalam pelantikan pengurus DPD Golkar Tingkat II KKT, soal pernyataan yang mengatakan bahwa Kabupaten Kepulauan Tanimbar Termiskin Ekstrem. sebagai masyarakat Tanimbar dan politisi, saya menganggap bahwa pernyataan Umasugi mengada-ada", Ungkap Sairdekut
"Satu pertanyaan informatoris yang harus dijawab oleh Umasugi bahwa, apa parameter, apa metodologi dan jenis pendekatan yang digunakan dalam memfonis bahwa Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengalami Kemiskinana Ekstrim. beliau mesti menyampaikan ini dan saya minta agar Umasugi harus mengklarifikasi ini, jangan sampai pernyataan ini subjektif dan politik. Pernyataan ini tidak pantas dikeluarkan sebagai pejabat publik, karena kita tahu bahwa Maluku ini termiskin ke 3 (tiga) bukan Kabupaten Kepulauan Tanimbar," Tegasnya
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, sesungguhnya sudah ada pada posisi yang cukup baik, pembangunannya berjalan aman, stabilitas keamanannya juga aman dan investasinyapun membaik. oleh karena itu Umasugi sebagai pejabat publik tidak boleh mengeluarkan pernyataan seperti ini yang pada giliranya akan mengorbankan dunia investasi
Tanimbar hari ini sedang menghadapi era blok masela, kita butuh pernyataan pejabat publik dan para elit di Maluku sekelas Umasugi, harus memiliki data-data yang akurat untuk dapat mengatakan bahwa Kabupaten Kepulauan Tanimbar Termiskin Ekstrem. sebagai masyarakat Tanimbar dan politisi saya tersinggung dengan pernyataan ini
"Umasugi sangat keliru, karena masyarakat Tanimbar selalu mengeksport komoditi pangan lokal keluar daerah seperti Pisang, umbi-umbian, kacang, jeruk dll. pangan lokal ini dieksport ke Tual, MBD, Kota Ambon, dan diluar Maluku adalah Provinsi Papua dan Papua Barat. jadi, jika dikatakan bahwa Kabupaten Kepulauan Tanimbar termiskin ekstrem maka sesungguhnya peryataan ini bagian dari bentuk penzoleman terhadap hak asasi masyarakat Tanimbar. saya minta agar Umasugi harus mengklarifikasi pernyataan ini", Tegasnya
Kata ekstrim ini sesungguhnya berada dalam suasana yang sangat sulit, ternyata Tanimbar hari ini kesejahteraanya sangat membaik, ekonominya membaik, dan sosial politiknya aman-aman saja. dan karena itu pernyataan Umasugi ini saya menganggap bahwa, pernyataan ini tidak memiliki dasar yang kuat dan tidak memiliki metodologi yang tepat
"Umasugi mesti mengklarifikasi pernyataanya soal Kemiskinan Ekstrem di Tanimbar, sebagai masyarakat Tanimbar kami merasa dizolimi, ternyata kami berkunjung ke daerah lain, Tanimbar lebih baik dari 11 (Sebelas) Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Maluku karena itu, kami menganggap bahwa pernyataan Umasugi sangat sarat dengan kepentingan Politik dan subjektif" Tutupnya.
(NFB/Red)