Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com - Dalam rangka memastikan keamanan pasca-konflik antar desa, Satuan Brimob Kompi 3 Batalyon C Pelopor Saumlaki menggelar patroli jalan kaki di dua desa yang sempat mengalami bentrokan, yakni Desa Kandar dan Desa Lingat, Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Patroli dilakukan pada Rabu siang (30/4), sebagai bagian dari upaya menjaga situasi tetap kondusif dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Kegiatan patroli ini merupakan langkah preventif menyusul bentrokan yang terjadi antara warga dua desa tersebut. Dalam operasi ini, 30 personel Brimob yang tergabung dalam Kompi 3 Batalyon C Pelopor diturunkan langsung ke wilayah konflik. Patroli ini dilakukan dengan menyusuri jalan-jalan utama dan permukiman warga, khususnya di Desa Kandar dan Desa Lingat.
Pasukan Brimob tiba di Desa Adaut, Selasa dini hari (29/4). Setibanya di wilayah Selaru, mereka langsung menggelar apel di halaman Polsek Selaru. Apel dipimpin oleh Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP Umar Wijaya, S.I.K., kemudian dilanjutkan oleh Danki Brimob Iptu Jhon Pelupessy. Dalam arahannya, Danki membagi pasukan menjadi dua regu. Regu pertama ditempatkan di Desa Lingat di bawah pimpinan Aiptu S. Batlyare, sementara regu kedua berjaga di Desa Kandar, dipimpin oleh Aipda Marthen Samar.
Fokus patroli dilakukan di dua titik utama yaitu Desa Kandar dan Desa Lingat, Kecamatan Selaru. Kedua desa tersebut merupakan lokasi bentrokan yang terjadi baru-baru ini dan dinilai rawan akan konflik susulan. Selain penjagaan ketat di kedua desa, aparat juga mengawasi jalur-jalur masuk dan keluar wilayah serta titik-titik yang dinilai rawan.
Patroli dimulai sejak Rabu siang, 30 April 2025. Namun, kehadiran Brimob di wilayah ini sudah dimulai sehari sebelumnya dengan agenda apel dan penempatan pasukan. Operasi patroli akan dilakukan secara berkala selama situasi belum benar-benar dinyatakan stabil.
Patroli ini digelar untuk meredam ketegangan antar kelompok warga, mencegah terjadinya bentrokan lanjutan, serta memberikan rasa aman bagi warga yang masih bertahan di desa masing-masing. Danki Iptu Jhon Pelupessy menegaskan bahwa tindakan ini merupakan langkah pencegahan.
“Kami ingin memastikan bahwa situasi di Desa Kandar dan sekitarnya tetap aman dan tidak terjadi bentrok susulan. Kehadiran kami adalah untuk menciptakan rasa tenang di tengah masyarakat,” ujarnya.
Selama patroli, anggota Brimob tak hanya melakukan pengawasan fisik, tetapi juga menyampaikan imbauan langsung kepada masyarakat. Mereka mengajak warga untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, dan turut menjaga keamanan lingkungan masing-masing. Pendekatan dialogis ini bertujuan membangun kembali kepercayaan antara aparat dan masyarakat, serta memperkuat semangat hidup berdampingan.
Selain pengamanan fisik, edukasi sosial juga diberikan kepada warga mengenai pentingnya menjaga kerukunan antar warga desa. Personel Brimob mengingatkan agar masyarakat tidak terpancing oleh isu-isu menyesatkan atau provokatif yang dapat menyulut konflik baru.
Brimob dan Polres Kepulauan Tanimbar menegaskan akan terus melakukan pengawasan dan pengamanan di wilayah konflik hingga situasi benar-benar kembali normal.
"Kami akan tetap melaksanakan patroli berkala di lokasi rawan. Harapan kami, masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan tenang, tanpa rasa takut," tambah Iptu Jhon Pelupessy.
Langkah ini mendapat apresiasi dari sejumlah tokoh masyarakat setempat yang berharap kehadiran aparat dapat menciptakan kedamaian jangka panjang di Selaru.
Dengan pelaksanaan patroli yang terukur dan humanis, aparat berharap tercipta suasana yang aman, damai, dan harmonis di kedua desa. Pemerintah daerah dan aparat keamanan juga terus mendorong rekonsiliasi sosial antarwarga sebagai solusi permanen atas konflik yang terjadi. (NFB)