Majalengka,Media Jurnal Investigasi-Rasa bangga dan bahagia karena masyarakat Desa Cijurey masih menjaga tradisi warisan leluhur di tengah pesatnya perkembangan kota, demikian kata sambutan Bupati Majalengka H. Eman Suherman dalam kegiatan Hajat Ruwatan di Desa Cijurey, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
“Dalam hal ini saya merasa bangga dan bahagia dengan acara yang diselenggarakan ini, yaitu acara Ruwatan desa Cijurey, walaupun desa Cijurey yang jauh dari pusat kota bisa dan dapat serta mampu mempertahankan tradisi masyarakatnya,” ujar Eman saat ditemui awak media, Senin (14/07/2025).
Menurutnya, dari total 334 desa dan kelurahan di Kabupaten Majalengka, hanya tersisa sekitar 120 yang masih aktif melaksanakan tradisi ruwatan. Bahkan, saat ini hanya tiga desa yang masih rutin menggelar tradisi tersebut secara utuh.
Eman menilai kegiatan ruwatan tidak sekadar seremoni atau hiburan semata, melainkan memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam. “Ini merupakan wujud syukur atas nikmat dan hasil selama satu tahun, baik dari pertanian, perdagangan, beternak, maupun pekerjaan lainnya. Inilah makna Hablumminallah yang dijalankan masyarakat Cijurey,” jelasnya.
Lebih lanjut, Eman menyoroti semangat kebersamaan dan gotong royong warga Cijurey yang mampu menggalang dana hingga Rp. 230.000.000.- demi terlaksananya acara ruwatan tersebut. “Angka itu bukan kecil, apalagi hanya untuk kegiatan hiburan. Tapi masyarakat di sini punya rasa memiliki dan tanggung jawab sosial yang tinggi. Dulu saya pernah minta agar semangat gotong royong dan infak shodaqoh digalakkan, malah sempat dicibir. Tapi nyatanya, di Desa Cijurey semangat itu masih hidup,” tambahnya.
Lebih lanjut, Eman menyoroti semangat kebersamaan dan gotong royong warga Cijurey yang mampu menggalang dana hingga Rp.- 230 juta demi terlaksananya acara ruwatan tersebut. “Angka itu bukan kecil, apalagi hanya untuk kegiatan hiburan. Tapi masyarakat di sini punya rasa memiliki dan tanggung jawab sosial yang tinggi. Dulu saya pernah minta agar semangat gotong royong dan infak shodaqoh digalakkan, malah sempat dicibir. Tapi nyatanya, di Desa Cijurey semangat itu masih hidup,” tambahnya.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi kalender besar dan menjadi daya tarik budaya Majalengka,”
Ia juga menyebutkan bahwa kegiatan ruwatan seperti ini sudah masuk dalam kalender kegiatan Pemerintah Daerah Majalengka. Ke depan, Eman berharap kegiatan adat semacam ini bisa diangkat sebagai identitas budaya dan menjadi bagian dari brand pariwisata Kabupaten Majalengka.
(ddrh)