Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com – Sekolah Tinggi Teologi Injili Mahkota Sion (STTIMAS) Saumlaki resmi tercatat sebagai salah satu dari 23 perguruan tinggi di bawah naungan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia yang berhak menerima program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Dari total 350 sekolah tinggi yang ada, hanya segelintir kampus yang berhasil meraih kepercayaan tersebut, termasuk STTIMAS Saumlaki.
Pendiri Yayasan pendiri Yayasan Solagracia Duan Lolat Berkei Saumlaki yang menaungi STTIMAS, Pdt. Yusak Weriratan, MA., M.Pd.K, kepada Jurnalinvestigasi.com, Jumat (22/08/2025), menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini.
“Dari 350 sekolah tinggi yang berada di bawah binaan Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI, hanya 23 perguruan tinggi termasuk STTIMAS Saumlaki yang mendapat Kartu Indonesia Pintar Kuliah,” tegasnya.
Menurutnya, keberhasilan tersebut tidak datang dengan mudah. Proses panjang penuh dinamika harus ditempuh, mulai dari pengurusan administrasi, pemenuhan persyaratan akademik, hingga komunikasi intensif dengan kementerian.
“Proses ini butuh kesabaran. Banyak sekali tantangan. Tetapi saya tidak mundur dan tetap tekun berjuang hingga akhirnya STTIMAS Saumlaki bisa mendapat dukungan dari Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI,” ujar Weriratan dengan penuh rasa syukur.
Ia menambahkan, perjuangan itu bukan semata untuk institusi, melainkan demi kepentingan mahasiswa yang berjuang menuntut ilmu di tengah keterbatasan.
“Saya selalu ingat wajah-wajah mahasiswa kami yang datang dari desa-desa dengan tekad kuat belajar, meski mereka tidak punya kemampuan ekonomi yang memadai. Hal itu menjadi motivasi terbesar saya untuk memperjuangkan program ini,” ungkapnya.
Program KIP Kuliah sendiri merupakan salah satu langkah strategis pemerintah untuk menjamin akses pendidikan tinggi bagi generasi muda Indonesia, khususnya mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera. Dengan program ini, biaya kuliah mahasiswa dapat ditanggung sebagian besar oleh negara sehingga mereka dapat fokus pada perkuliahan tanpa dihantui beban biaya pendidikan.
Weriratan menyebut, dukungan pemerintah ini sangat dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa STTIMAS Saumlaki.
“Mahasiswa yang mengikuti kuliah di STTIMAS Saumlaki dan mendapat Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) yang berasal dari keluarga kurang mampu, sangat membantu mereka untuk pembayaran biaya semester dan kebutuhan lain,” katanya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa kehadiran program ini juga memberi dorongan moral bagi kampus untuk terus meningkatkan mutu pendidikan.
“Kami sadar bahwa kepercayaan ini adalah amanah. Maka STTIMAS Saumlaki akan terus berupaya membina mahasiswa agar memiliki kualitas akademik yang baik, sekaligus berkarakter kuat, sehingga kelak bisa menjadi pelayan dan pemimpin yang berdampak positif bagi masyarakat,” tambah Weriratan.
Pihak kampus juga berharap agar kesempatan yang diberikan pemerintah dapat dijaga dengan baik oleh para penerima KIP Kuliah. Mahasiswa didorong untuk lebih giat belajar, menunjukkan prestasi, serta membuktikan bahwa investasi negara pada mereka tidak sia-sia.
Dengan capaian ini, STTIMAS Saumlaki tidak hanya memperkuat posisinya sebagai lembaga pendidikan tinggi di Tanimbar, tetapi juga membuka jalan lebih luas bagi anak-anak Tanimbar untuk menggapai cita-cita melalui pendidikan yang berkualitas dan terjangkau. (Nik Besitimur)
