_1.jpg)
EDITORIAL,Pelantikan kepengurusan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Majalengka di bawah komando Dudung Abdullah menjadi momentum penting bagi kebangkitan peran pemerintah desa dalam pembangunan daerah. Di era desentralisasi saat ini, kepala desa bukan hanya pelaksana kebijakan, tetapi aktor utama yang menentukan wajah pembangunan dari akar rumput.
Sebagai wadah persatuan kepala desa, APDESI memiliki peran strategis dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kemajuan masyarakat desa. Di bawah kepemimpinan Dudung Abdullah, APDESI Majalengka diharapkan mampu menjadi motor perubahan mendorong peningkatan kapasitas aparatur, memperkuat kolaborasi antar desa, serta menjadi jembatan komunikasi antara desa, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat.
APDESI tidak boleh berhenti pada tataran administratif atau seremoni. Organisasi ini harus berani mengambil posisi sebagai penyambung aspirasi dan pelindung kepentingan desa, terutama dalam memastikan kebijakan daerah benar-benar berpihak pada masyarakat di lapisan terbawah.
Pelantikan pengurus baru patut diapresiasi, tetapi esensinya harus lebih dari sekadar seremonial. Ini adalah waktu bagi APDESI untuk menunjukkan taringnya sebagai organisasi yang independen, progresif, dan berorientasi pada solusi.
Masih banyak pekerjaan rumah di tingkat desa,pengelolaan dana desa yang belum merata, peningkatan kapasitas aparatur yang masih minim, serta kesenjangan digital yang menghambat transparansi dan pelayanan publik. Dalam konteks ini, APDESI harus menjadi katalis perubahan, bukan sekadar simbol kebersamaan.
Kritik bukan untuk melemahkan, tetapi sebagai bahan bakar bagi kemajuan. APDESI perlu menegaskan posisinya sebagai mitra kritis pemerintah daerah,siap mendukung, namun juga berani mengoreksi demi kebaikan bersama.
Kabupaten Majalengka memiliki potensi luar biasa dalam pertanian, pariwisata, hingga industri. Potensi tersebut hanya bisa berkembang jika desa-desa menjadi kuat dan mandiri. Melalui kepemimpinan Dudung Abdullah, APDESI diharapkan mampu mendorong sinergi antardesa dalam pengembangan ekonomi lokal, peningkatan inovasi, dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.
Pemerintah daerah pun diharapkan tidak sekadar menjadikan APDESI sebagai mitra formalitas, tetapi sebagai bagian penting dalam perumusan kebijakan pembangunan berbasis desa.
Kekuatan Majalengka terletak pada desanya. Dan kekuatan desa terletak pada soliditas kepemimpinan dan organisasinya. APDESI Majalengka di bawah Dudung Abdullah kini memikul tanggung jawab besar membuktikan bahwa desa bukan objek pembangunan, melainkan subjek yang mampu menggerakkan kemajuan dari bawah.
Jika APDESI mampu mengonsolidasikan semangat itu, maka cita-cita “Desa Kuat, Majalengka Hebat” bukan hanya slogan, tetapi kenyataan yang tumbuh dari kerja nyata dan kepemimpinan yang berintegritas.
(Penulis adalah Redaktur Pelaksana Media Jurnal Investigasi/Sekjen DPD KPK TIPIKOR Kabupaten Majalengka,M.Rachmat Saputra)
