Jakarta, Jurnalinvestigasi.com-Kordinator lapangan aksi dari fakultas sastra mendapatkan hal yang tidak menyenangkan dari oknum yang tidak dikenali yang mana akun whatsaap milik pribadinya diretas oleh oknum tersebut ,peretasan akun whatsapp itu terjadi pada hari minggu tanggal 10 april , mahasiswa Yang biasa di panggil menduga terjadinya peretasan akun itu karena ada berkaitan Dengan demo yang bakal terjadi pada 11 april hari ini.
“Nomor HP/WhatsApp saya malam ini diretas/dibajak. Hati-hati jika ada yang menghubungi Mengatasnamakan saya," kata Razaq Ode dalam keterangannya, Minggu (10/4) malam.
Dan Melalui Akunnya di Instagram, Razaq Ode mengunggah bukti tangkapan layar terkait tidak adanya akses menuju whatsapp miliknya, bukti tersebut juga telah diunggah oleh akun perlawanan sebagai penegasan daripada peretasan ponsel saudara Razaq Ode.
“Saya sempat membuat pamflet pada tanggal 5 April kemarin, sempat juga saya unggah ke akun media sosial saya, disitu saya mencantumkan nomor pribadi saya, namun tadi setelah konsolidasi dengan teman-teman Mahasiswa Unas, tiba-tiba akun saya sudah tidak bisa diakses melalui ponsel pribadi saya. Inikan aneh, berarti pemerintah ini menganggap saya sebagai representasi Mahasiswa Unas adalah momok berbahaya bagi negara!” tegas Razaq.
Razaq ode juga menambahkan atensi untuk teman-teman yang akan berangkat aksi, agar berhati-hati dan tidak membocorkan data pribadi pada siapapun, karena hal tersebut dapat membahayakan stabilitas gerakan individu maupun kelompok pada kampus masing-masing.
“saya tidak akan mundur meskipun saya tau resiko yang akan saya hadapi nantinya, mereka boleh meretas ponsel saya, tapi mereka tidak akan pernah bisa meretas hak demokratis saya untuk selalu menjadi suara minoritas yang paling lantang untuk merebut kedaulatan yang di rampas oleh mereka sendiri!” tutupnya.
