Majalengka,Media Jurnal Investigasi-Hari Jum'at,(12/01) ini adalah hari yang istimewa bagi Keluarga Besar Sanggar Seni Gema Parachiyangan dan Forum Sawelasan Kec. Ligung serta masyarakat Dusun Leuwimukti Desa Ligung Kec. Ligung Kab Majalengka.
Serta berbagai element masyarakat pekerja seni pertunjukan se Majalengka di mana kedatangan Tokoh Majalengka Bpk. Dr. H. Karna Sobahi, M.M.Pd yang berkenan silaturahmi bertatap muka dengan begitu hangat dan akrab.
Selain itu silaturahmi ini dihadiri pula dari unsur Pemerintahan Desa Kepala Desa Ligung Bapak Tata Casmita, Kepala Desa Tegalaren Bapak Heru, Para Tokoh Ligung seperti Ibu Ropedah, Bapak Endan Wibawa, Dewan Kesenian dan Kebudayaan Majalengka (Dekkma), Komunitas Seni Sunda, Paguron Pencak Silat, Persatuan Pedalangan Indonesia Kab. Majalengka, Para Wartawan, Tokoh Masyarakat serta Tamu Undangan lainya, yang memenuhi aula dan halaman Sanggar Seni.
Bupati Majalengka yang baru saja purna tugas ini memang memiliki tradisi silaturahmi yang konsisten kepada berbagai lapisan masyarakat, Sebelum memberikan santunan kepada anak yatim dan melaksanakan shalat jumat di masjid Baiturrahman Leuwimukti, Bapak Karna mengunjungi Sanggar Seni Gema Parachiyangan pimpinan Abah Geri Sukirman dan memberikan sumbangan untuk renovasi kantor sekretariat sanggar, serta memberikan dukungan moril dan materil kepada Forum Sawelasan yang diketuai Ocky Sandi merupakan forum diskusi dan komunikasi dengan agennya yang tersebar di 19 Desa se-Kec. Ligung.
Dalam sambutannya Beliau mengatakan bahwa seni, budaya dan agama adalah hal tidak dapat dipisahkan. Semuanya menjadi ciri khas kepribadian luhur yang selama ini dipegang teguh oleh masyarakat Majalengka Karena itu Beliau berharap melalui jalinan silaturahmi yang terjaga dan sinergis, Gema Parachiyangan dan Forum Sawelasan serta pelaku seni budaya lainnya untuk selalu menjadi garda terdepan dalam merawat dan melestarikan seni tradisi kita yang adiluhung ini.
Dimana tantangan jaman semakin ketat seiring pembangunan di Majalengka serta perkembangan pesat dunia teknologi digital
Sambutan beliau ditutup dengan kerendahan hati meminta maaf apabila selama kepemimpinannya masih banyak yang belum tuntas, terutama saat semua diuji oleh badai pandemi di 2 tahun awal masa pemerintahannya, namun kita semua mampu bangkit dan beberapa perubahan signifikan telah berhasil kita lakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Silaturahmi yang juga diisi hiburan Gending Gamelan Gema Parachiyangan yang melantunkan dua karya yaitu “Kembang Gadung” dan “Mantra Raharja” ditutup dengan berfoto bersama sembari menyatakan komitmen bahwa silaturahmi dan pengabdian harus memiliki spirit kolaborasi dan keberlanjutan yang tahan uji serta tidak lekang oleh jaman dan waktu, dimana pun sepanjang hayat dikandung badan.
(Rhama Albino)
