Pontianak,Media Jurnal Investigasi— Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah yang jatuh pada Senin, 7 Juli 2025, Ketua Laskar Pemuda Melayu (LPM) DPC Pontianak Utara, M. Supandi, menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh umat Islam, khususnya masyarakat di Kalimantan Barat. Ia mengajak semua pihak menjadikan momentum pergantian tahun Hijriah sebagai refleksi spiritual dan komitmen untuk menghadapi tantangan hidup dengan penuh kesadaran.
"Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah. Semoga di tahun ini kita semua selalu diberi kesadaran dalam menghadapi segala tantangan hidup, baik secara individu maupun sebagai bagian dari masyarakat yang majemuk," ujar M. Supandi dalam pernyataan resminya, Jumat (27/6/2025).
Menurutnya, semangat hijrah tidak hanya bermakna perpindahan secara fisik, tetapi juga transformasi batin menuju sikap hidup yang lebih dewasa, tangguh, dan berkeadaban. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh organisasi Laskar Pemuda Melayu, yakni menjaga marwah budaya serta memperkuat solidaritas sosial.
Selain menyampaikan harapan di tahun baru Islam, M. Supandi juga memberikan imbauan kepada seluruh jajaran pengurus LPM, khususnya di tingkat DPC Pontianak Utara, agar tetap menjaga kekompakan dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum terverifikasi.
"Saya mengingatkan kepada seluruh pengurus Laskar Pemuda Melayu Kalbar, khususnya LPM DPC Pontianak Utara, agar senantiasa menjaga kekompakan. Jangan mudah terpancing isu-isu yang tidak terverifikasi kebenarannya. Kita harus bijak dalam menyikapi informasi, terlebih di era digital yang penuh dengan hoaks dan disinformasi," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa soliditas internal menjadi modal penting untuk menjaga eksistensi dan integritas organisasi di tengah dinamika sosial kemasyarakatan yang semakin kompleks.
Dengan semangat Muharram 1447 H, M. Supandi berharap Laskar Pemuda Melayu di Kalimantan Barat semakin menunjukkan kiprah positif, menjadi teladan dalam mempererat persaudaraan antarwarga serta menjaga keharmonisan dalam keberagaman.
m.supandi