![]() |
dr. Julianus Aboyaman Uwuratuw (Bakal Calon Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar) |
Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com - Tanimbar mengalami Penyakit sosial ekonomi politik dan hukum yang merujuk pada masalah sosial berkaitan dengan ketidakadilan dan kesenjangan kemiskinan dalam berbagai aspek kehidupan manusia di Kepulauan Tanimbar, baik dalam lingkup ekonomi, politik, maupun hukum. Rakyat butuh seorang dokter ahli untuk mengobati penyakit kronis yang melanda daerah ini.
Penyakit sosial ini bisa merugikan individu, kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, serta dapat mempengaruhi stabilitas dan kemajuan di Bumi Duan Lolat.
Penyakit sosial ekonomi dapat mencakup masalah kemiskinan, pengangguran, ketidakadilan dalam distribusi pelayanan publik terhadap masyarakat, dan kesenjangan dalam akses ke sumber daya ekonomi. Penyakit sosial politik dapat mencakup korupsi dan ketidaksetaraan politik. Sedangkan penyakit sosial hukum dapat mencakup ketidakadilan dalam sistem hukum, diskriminasi.
Dalam mengatasi penyakit sosial tersebut, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga masyarakat, dan individu. Upaya ini dapat meliputi pembangunan ekonomi yang inklusif, reformasi hukum, pendidikan yang berkualitas, pemantauan dan pemberantasan korupsi, serta upaya pencegahan.
Tanimbar butuh dr.Boy Uwuratuw yang berlatar belakang pendidikan dokter dalam pengabdiannya yang tulus kepada masyarakat Tanimbar karena, seorang dokter memiliki peran penting dalam tugasnya untuk membantu membangun masyarakat, tetapi juga membutuhkan dukungan dari semua pihak.
"Ibarat Diatas meja operasi, hanya butuh satu kapten tetapi juga membutuhkan dukungan dari semua pihak"
dr. Boy Uwuratuw, menamatkan studinya pada S1 dokter umum di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikan spesialis bedah di Universitas Hasanudin (UNHAS) Makasar. Menjadi dosen luar biasa non PNS di UNHAS sejak tahun 2017 hingga saat ini. Selain itu, untuk menambah skill keilmuannya, dirinya juga pernah belajar di Vietnam, Hiroshima Jepang tentang masalah-masalah kanker hati, di Kuala Lumpur Malaysia, New Delhy India.
Filosofi profesi dokter memiliki makna kuat yang identik sebagai pejuang kemanusiaan. Masyarakat Tanimbar percaya, dengan latar belakang profesi dan keahlian dia sebagai dokter ahli bedah. Tanimbar ditangan Dokter Boy akan maju dan sejatera.
Pilihlah pemimpin yang cintai ini negeri, bukan perampok bertopeng, yang akhirnya membuat susah Bumi Duan Lolat. Dokter Boy ini telah banyak membantu banyak orang, khususnya orang Tanimbar di Makasar sana. Mungkin ini sudah saatnya kita maju, jangan kita tidur lagi.
Ada beberapa penyakit sosial yang sangat merugikan pemerintahan dan masyarakat Tanimbar secara keseluruhan yakni ;
Pertama; Korupsi dapat mempengaruhi pemerintah secara langsung, dengan membuat pemerintah tidak mampu memberikan layanan publik yang baik dan merusak sistem kepercayaan publik terhadap pemerintah. Korupsi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di daerah, dan menghalangi investasi, karena investor tidak percaya pada kestabilan pemerintah.
Kedua; Ketidaksetaraan sosial, ekonomi, dan politik dapat menyebabkan ketegangan di masyarakat, termasuk kemarahan dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Ketidaksetaraan juga dapat memperburuk masalah kemiskinan dan ketidakadilan, dan dapat memicu konflik sosial.
Ketiga; Ketidakadilan dalam sistem hukum dan kebijakan publik dapat menyebabkan ketidakpuasan masyarakat dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Ketidakadilan juga dapat memperburuk masalah kemiskinan dan ketidaksetaraan.
Fakta rill yang terjadi di Tanimbar, 10 penyakit sosial serta kesenjangan dan kemiskinan menggrogoti daerah ini sedang diobati hingga hari ini belum mengalami pemulihan diantaranya :
1). Dana belanja tak terduga sebesar Rp 9,3 milyar yang mencatut nama Institusi Polres Kepulauan Tanimbar sebagaimana tercatat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Perwakilan Maluku Tahun 2020
2). Kasus dugaan tindak pidana korupsi penggunaan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) tahun anggaran 2020 senilai Rp 9 miliar
3). Dugaan Kolusi dan Nepotisme pada Bagian ULP dan POKJA Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Kasus-kasus dugaan Korupsi yang terjadi pada paket-paket proyek Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, antara lain :
- Jalan Trans Fordata Rp. 4,9 Milyar DAK Tahun anggaran 2019
- Jalan Simpang Siwahaan Rp. 10 Milyar DAK Tahun anggaran 2019
- Jalan Trans Seira - Ngurangar Rp. 8,2 Milyar DAK tahun anggaran 2019.
4). Bak Penampung air bersih desa Meyano Das nilai proyek Rp. 3,8 Milyar (DAK dan DAU) Tahun angaaran 2019, Paket-paket Pembangunan Danau Wisata Lorulun tahun 2018 s/d 2019 yang menghabiskan anggaran daerah kurang lebih Rp. 70 Miyar.
5). Paket pengadan tanah kurang lebih sebesar Rp.30 miliar serta Paket Pembangunan Fisik kurang lebih Rp 40 miliar yang pada akhirnya Tidak tuntas (Mangkrak) dan sangat merugikan keuangan daerah.
6). Mangkraknya Pembangunan Tugu Amtufu tahun anggaran 2018 dengan nilai Pagu sebesar Rp. 2,5 Milyar Pembangunan Tugu Amtufu Tahap I tahun anggaran 2019 dengan nilai proyek Rp.4,5 miliar.
7). Dugaan Mark Up pada paket proyek Drainase Jln. Ir. Soekarno tahun anggaran 2019 dengan nllal Rp.6,1 Miyar.
8). Dugaan Mark Up pada proyek pembangunan Tugu Selamat datang di Jin. Ir.Soekarno Rp.1,3 Miyar tahun anggaran 2020.
9). Kasus penyerobotan tanah warga di Wisata Genangan Lorulun Dugaan Korupsi yang terjadi pada proyek "Pendistribuslan Bibit Ternak yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar di lokasi danau Wisata Lorulun. Kepada Masyarakat" berupa Pengadaan ITIK dan Babi Tahun anggaran 2020, dengan nilai proyek Rp 575.000.000 pada Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
10). Masalah utang material (Bon Ret) Pekerjaan Jalan trans Fordata, Simpang Siwahan Karatat, Seira Ngurangar hingga saat ini ditagih terus oleh masyarakat.
Untuk mengatasi sekian banyak masalah dan penyakit sosial ini diperlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan yaitu seorang pemimpin yang memimpin dengan hati dan takut akan aturan solusinya adalah :
Membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat; Seorang pemimpin yang memimpin dengan hati harus membangun hubungan yang kuat dengan masyarakatnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mendengarkan keluhan dan kebutuhan masyarakat serta memberikan solusi yang memadai. Dengan begitu, masyarakat merasa dihargai dan memiliki kepercayaan yang tinggi pada pemimpinnya.
Menerapkan aturan yang adil dan konsisten; Meskipun seorang pemimpin memimpin dengan hati, aturan juga perlu ditegakkan secara konsisten. Aturan yang adil dan konsisten akan membantu menyeimbangkan kepentingan masyarakat dan menjaga keseimbangan kekuasaan di antara masyarakat.
Mengedukasi masyarakat; Seorang pemimpin yang baik juga harus bisa mengedukasi masyarakatnya tentang pentingnya menjaga norma-norma sosial dan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Menunjukkan teladan yang baik; Sebagai seorang pemimpin, Anda harus menjadi teladan bagi masyarakat dengan memimpin dengan hati dan bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan menunjukkan teladan yang baik, Anda dapat mempengaruhi masyarakat Anda untuk berperilaku positif dan mengurangi kejahatan sosial.
Mengembangkan program pencegahan kejahatan sosial; Seorang pemimpin yang memimpin dengan hati juga dapat mengembangkan program pencegahan kejahatan sosial. Program ini dapat meliputi kegiatan seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan dan pelatihan, pembentukan komunitas, program rehabilitasi, dan pengembangan ekonomi.
Dalam mengatasi penyakit sosial tersebut, tidak di perlukan solusi instan yang harus diterapkan. Namun, dengan membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat, menerapkan aturan yang adil dan konsisten, mengedukasi masyarakat, menunjukkan teladan yang baik, dan mengembangkan program pencegahan kejahatan sosial, seorang pemimpin dapat membantu mengurangi penyakit sosial dan membawa perubahan positif untuk masyarakatnya di Tanimbar. (Nik Besitimur)
Catatan Redaksi : Kami mengubah judul berita, Tanimbar sedang sakit Kronis Butuh seorang dokter ahli. Menjadi "Misi dr. Boy Uwuratuw: Sembuhkan Penyakit Sosial yang Menggerogoti Tanimbar"