• Jelajahi

    Copyright © Media Jurnal Investigasi
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Dampak dari Krisis Pangan,Jokowi Sebut Harga BBM Berpotensi Naik

    Redaksi
    15 Oktober 2023, 08:32 WIB Last Updated 2023-10-15T12:52:05Z

    Jokowi mengatakan harga bbm berpotensi dampak krisis pangan, Sabtu 14 Oktober 2023-Foto/Tangkapan Layar/Instagram-


    JAKARTA, Media Jurnal Investigasi Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Pertalite dan Pertamax berpotensi naik. 

    Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam pidatonya yang dilakukan di Rakernas Projo Ke-VI, Indonesia Arena, Kawasan GBK, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Oktober 2023.

    Dia menjelaskan bahwa harga BBM kemungkinan naik lantaran saat ini Indonesia tengah terjadi krisis pangan yang semakin memburuk. 

    Apalagi, tambah  jokowi belakangan ini banyak sekali terjadi perang antar negara yang sangat berdampak dengan harga pangan. 

    "Harga pangan itu menjadi naik gara-gara perang di Ukraina, ini nanti harga energi bisa naik karena perang Palestina-Israel," ujar Presiden Jokowi dalam pidatonya. 

    "Harga energi itu artinya bensin, Pertamax, Pertalite, saya tidak ingin menakut-nakuti tetapi bisa kejadian karena kalau perang tidak selesai pasti harga BBM global pasti akan naik," tambahnya. 

    Selain itu, Jokowi menyebutkan bahwa krisis pangan juga terjadi karena adanya dampak El-nino. Dengan kondisi suhu yang panas, banyak hasil produksi pangan yang gagal. 

    "Kemarin baru 3-4 bulan panas sangat menyengat di seluruh dunia sebagian besar kena, termasuk kita kena El-Nino," kata Presiden Jokowi. 

    "Bukan hanya panas tetapi juga mempengaruhi produksi pangan kita, pasti akan mempengaruhi hasil produksi pangan kita," sambungnya. 

    Maka dari itu, Presiden Jokowi berharap kedepannya Indonesia bisa dipimpin oleh pemimpin yang bijak dan memberikan solusi soal krisis pangan di Indonesia. 

    "Diperlukan pemimpin yang memiliki visi taktis yang jelas, memiliki keberanian, berani mengambil resiko, punya nyali berani menghadapi tekanan Negara-negara besar," tandasnya. (*)



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini