-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Survei IPO PDIP-Gerindra Teratas, PPP dan PSI Terancam Gagal Lolos Senayan

21 November 2023 | 7:54:00 AM WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-21T00:54:10Z

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia. Foto: Dok. Istimewa/kumparan

Jakarta, Media Jurnal Investigasi-Indonesia Political Opinion (IPO) melakukan survei terkait popularitas dan elektabilitas partai politik jelang 2024.

Hasilnya, PDI Perjuangan menjadi partai dengan tingkat popularitas yang tinggi, yakni 97,6 persen.
"Nah, untuk partai politik tentu yang pertama adalah menguji popularitas, saya kira masih unggul partai-partai lama, saya kira mereka masih tetap populer," ujar Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, dalam paparannya di Koetaradja The Keude Kupi, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (20/11).
Di lansir dari kumparan Menurut Dedi, terdapat partai yang mengalami peningkatan popularitas seperti Partai Amanat Nasional dari 72 persen pada Juni 2023 lalu, kini menjadi 74,5 persen.
"Lalu terjadi penurunan di satu Partai Demokrat mulai turun jadi 71,7 persen," ucap Dedi.
"Biasanya partai Demokrat masuk 5 besar, begitu dia keluar dari koalisi (Perubahan untuk Perbaikan) sekarang mulai turun," sambungnya.
Sementara untuk elektabilitas, survei IPO menunjukkan ada perbedaan antara hasil Juni 2023 dengan November 2023.
"Misalnya PDIP yang biasanya menempati posisi pertama, meskipun masih posisi pertama tapi elektabilitas PDIP di angka 25 sampai 26 persen di bulan-bulan sebelumnya. Tapi di bulan November ini hanya tersisa 23,8 persen," kata dia.
Partai Gerindra di posisi kedua mengalami peningkatan elektabilitas menjadi 16,5 persen. Lalu PKB juga mengalami peningkatan di posisi ketiga dengan 9,4 persen.
"Dan yang mengejutkan adalah Partai Kebangkitan Bangsa mengalami peningkatan juga di posisi ketiga dengan 9,4 persen. Baru kemudian Partai Golkar 9,2 persen," tutur Dedi.
Dedi mengatakan, biasanya Golkar selalu menempati posisi 3 besar, namun kali ini turun menjadi 4 besar.
Meski begitu, Golkar tidak mengalami perubahan pada elektabilitasnya di 9,2 persen. Sehingga Golkar dapat dikatakan stabil dan PKB mengalami peningkatan.
"Lalu dilanjutkan dengan posisi lima ada Partai NasDem 7,9 persen, Partai NasDem pun mengalami peningkatan. Kemudian Partai Amanat Nasional juga sama mengalami peningkatan di 6,4 persen lalu Partai Demokrat di 6,3 persen, Partai Keadilan Sejahtera 5,8 persen, Partai Perindo sebagai partai oposisi dicek untuk lolos parlemen di 4,1 persen," imbuhnya.
Menurut Dedi, PPP terprediksi tidak lolos ke parlemen. Namun PPP bisa saja lolos apabila ada kabar yang mengejutkan walaupun dengan waktu yang cukup singkat akan memberatkan jalan PPP lolos ke parlemen.
Begitu juga dengan PSI, meski kini dipimpin Kaesang Pangarep yang merupakan anak presiden dan mendukung Gibran Rakabuming Raka, hasil surveinya menunjukkan tidak ada perubahan.
"PSI ini lagi-lagi kalau kita bicara tren pemilih muda rupanya juga tidak mempengaruhi apa-apa, karena PSI stuck di 0,8 persen masih di bawah 1 persen," jelas Dedi.
Menurut Dedi, kehadiran Kaesang dan Gibran tidak begitu berpengaruh terhadap elektabilitas PSI.
"Padahal tokoh mudanya sudah bukan tokoh muda biasa, tokoh muda keluarga presiden itu kan luar biasa," ujar Dedi.
"Keluarga dari cawapres Prabowo tapi rupa-rupanya itu tidak meningkatkan elektabilitas PSI, meskipun balihonya diprediksi yang terbanyak untuk di PSI," sambungnya.
IPO enggunakan metode Multi-stage Random Sampling dengan Margin of Errornya 2,5 persen.
Total responden mencapai 1.400 responden dengan teknik pengumpulan data random kish grid paper dan kuesioner periode 10 hingga 17 November 2023. (*)
×
Berita Terbaru Update