Jurnalinvestigasi.com, Saumlaki - Korban laka laut yang hilang di perairan Yamdena belum ditemukan. Pencarian telah dilakukan oleh Tim SAR gabungan dan warga masyarakat setempat namun belum juga berhasil. Sabtu, (16/03/2024).
Informasi yang diperoleh ketika 7 (Tujuh) orang itu mengalami laka laut, kemudian Pemda Kepulauan Tanimbar mengambil langkah untuk melakukan pencarian namun hingga saat ini terkendala dengan transportasi laut.
KESIAPAN YANG DILAKUKAN TIM SAR
Bantuan baru diturunkan oleh Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar bersama para Pengusaha di Kepulauan Tanimbar sekitar Pukul 15:17 WIT.
Sementara Tim SAR dari TNI-AL bersama Polairud dan Basarnas baru saja menyelesaikan pencairan di hari kedua. Hingga hari ini, Tim SAR TNI-AL telah kembali ke Olilit Lama dan Tim SAR Gabungan Polairud, Basarnas telah kembali ke Pelabuhan Tutukembong. Kegiatan SAR akan dilanjutkan untuk hari esok.
Direncanakan, Tim gabungan pencarian akan bergerak pada Pukul 7:00 WIT. Titik Kumpul Pelabuhan Lanal Saumlaki, untuk melakukan pencarian ulang dengan KM. Seven King di Dermaga Lanal Saumlaki sekaligus persiapan pengisian bahan Bakar dan perbekalan untuk Kapal dan ABK serta Tim SAR yang akan ikut. Tim SAR ini akan bertolak besok pagi ke lokasi kejadian dengan radius pencarian 100-200 mil laut.
Pantauan media Jurnalinvestigasi.com, bahwa 7 (Tujuh) Orang yang mengalami kecelakaan laka laut di perairan Yamdena yaitu; Yohanes Salwey (26), Yeremias Takndare (40), Alowisya Matruty (14), Norberta Sakliresi (14) Defota Salken (14), Kristina Sakliresi (14) Yufita Takndare (22).
Diketahui, Lokasi titik koordinat yang dibagikan korban melalui Google Map ke WhatsApp tim pencarian korban sebelum handphone mereka mati total “7°53’26.3”S 131°41’27.9”E tanggal (15/03/2024) tepat pukul 06:50 WIT.
![]() |
Titik Koordinat |
Sebelumnya, informasi yang diperoleh dari korban melalui pesan WhatsApp sebelum hp korban mati total, Bahwa 1 (Satu) orang dikabarkan meninggal dunia Yeremias Takndare (40) sementara 6 (enam) orang yang ada masih bisa bertahan hidup.
KRONOLOGI KEJADIAN
Pada Hari Rabu Tanggal 13 Maret 2024 sekitar Pukul 15.00 WIT Saudara Yermias Takndare bersama 5 (Lima) Orang Rekan Lainnya pergi piknik di Pantai Tumbur Kecamatan Wertamrian dengan menggunakan 1 Unit Bodi Perahu (Long Boat)
Setelah sampai di Desa Tumbur, para korban mengajak beberapa warga Tumbur untuk piknik ke Pantai Cinta Kasih Desa Tumbur dalam rangka Merayakan hari ulang tahun Saudara Yohanis Salwey.
Pukul 20.00 WIT Selesai Piknik Di Pantai Cinta Kasih Desa Tumbur Para Korban kembali membawa Pulang warga dan anak-anak Desa Tumbur dengan menggunakan Bodi Perahu (Long Boad).
Kemudian Sekitar Pukul 21.30 WIT Para Korban pamit untuk pulang ke Desa Wowonda, saat itu Modestus Takndare (Ayah dari Yufita Takndare) sempat menahan para korban untuk tidak pulang ke Desa Wowonda dulu Karena sudah malam hari dan cuaca kurang baik, namun para korban mengatakan harus tetap pulang karena ada beberapa orang yang harus sekolah besok pagi.
Pada Hari Kamis Tanggal 14 Maret 2024 sekitar pukul 09.59 WIT Saudara Jermias Takndare mengirim Pesan suara melalui Via WhatsApp ke Salah Satu Warga Desa Wowonda yang bahwa, 'Tolong sampaikan kepada Bapaknya untuk datang menjemput, Bodi Perahu (Long Boat) mereka karena sudah hanyut sampai di Depan Pulau Dua antara Desa Lorulun dan Desa Atubul Kecamatan Wertamrian'.
Pukul 14.00 WIT Pemerintah Desa Wowonda bersama warga masyarakat sementara melakukan pencarian, dengan menggunakan 4 (Empat) Bodi Perahu dan Warga Desa Tumbur juga menggunakan 2 (Dua) Bodi Perahu untuk melakukan pencarian dengan tujuan sekitar pantai Pulau Dua Desa Lorulun.
Pukul 15.31 WIT Personel Polsek Tansel Tiba di Desa Wowonda dan melakukan koordinasi dengan pemerintah Desa Wowonda terkait peristiwa yang terjadi.
Pukul 16.30 WIT Personel Polsek Tansel menuju Desa Tumbur untuk mengambil data kronologis peristiwa yang terjadi.
Warga Desa Wowonda dan Desa Tumbur yang melakukan pencarian di sekitar Pulau Dua tidak menemukan keberadaan perahu para korban akibat cuaca buruk sehingga jarak pandang terbatas.
Pukul 17.30 WIT warga Masyarakat Desa Wowonda yang melakukan pencarian, kembali ke Desa Wowonda karena kehabisan bahan bakar (Bensin).
Pukul 18.00 WIT Walter Matruti menghubungi salah satu korban Yohanis Salwey kemudian telepon diangkat dan Yohanis menjawab Bodi perahu mereka masih berada di Laut depan Pulau Dua Antara Desa Lorulun dan Desa Atubul Kecamatan Wertamrian.
Warga masyarakat setempat berharap kepada Pemda Provinsi dan Pemda Kepulauan Tanimbar melalui dinas Teknis dan Forkompimda, agar kegiatan pencarian korban laka laut di perairan pulau Yamdena bisa berhasil ditemukan, pasalnya sudah empat hari dilakukan pencarian terhadap para korban namun belum berhasil ditemukan, sementara kondisi para Korban sudah tidak bisa bertahan hidup di Laut. (Nik Besitimur)