Majalengka.mediajurnalinvestigasi.com- Siswa kelas X, XI dan XII SMA Negeri 1 Majalengka mengikuti ujian sekolah berbasis Android, mulai Senin (02/11) hingga Jumat (06/11).Ujian diikuti 1295 peserta didik terdiri dari jurusan Umum, MPP, MIPA dan IPS. Siswa mengikuti ujian di dalam ruang yang jumlahnya 36 orang yang disiapkan beberapa sesi pelaksanaan.
Kepala SMA Negeri 1 Majalengka H. Mohamad Ali, S.Pd., M.A.P., mengatakan, bahwa ujian sekolah berbasis Android tersebut bukan merupakan yang pertama kali dilaksanakan, dengan menggunakan aplikasi CBT atau Computer Based Test dengan sistem pelaksanaan ujian dengan menggunakan media handphone android.
Ini menjdi tantangan bagi kami, karena masih terbatas dengan memakai Android tersebut. Kami berharap, ujian bisa berjalan lancar, meski ada beberapa siswa yang hp Androidnya kurang memenuhi syarat seperti sinyal kurang, akses internet belum begitu terlalu lancar,” katanya, Senin (02/11).
Sebelum ujian dilaksanakan, sekolah telah mengadakan simulasi,untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan dan permasalahan atau kendala yang mungkin terjadi. “Ujian berbasis daring dilakukan, dengan tujuan mengenalkan siswa-siswi pemanfaatan HP berbasis Android. Hal serupa juga pernah dilakukan pada Ujian Akhir Semester tahun sebelumnya tepatnya pada saat sekolah melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) secara daring,” jelasnya,
Ali melalui Guru Kurikulum, Eja mengatakan bahwa ujian sekolah berbasis Android itu diharapkan bisa sekaligus memberikan pengertian kepada siswa tentang fungsi Android selain untuk sosial media.
“Hasil ujian bisa segera diolah guru menjadi nilai ujian sekolah. Pada pelaksanaan ujian ini, siswa menggunakan ponsel berbasis Android mereka masing-masing.” imbuhnya.
Lebih jauh Eja menjelaskan bahwa soal ujian ini dibuat oleh pihak panitia dari satuan pendidikan masing-masing dengan tetap mengacu pada kisi-kisi yang telah diberikan sebelumnya.“Sebelumnya ada kisi-kisi yang diberikan, kemudian dari situlah para guru membuat soal dalam bentuk pilihan ganda,” jelasnya.
Menurutnya metode ini sangat praktis dan efisien karena tidak lagi menggunakan kertas, siswa tidak bisa melakukan kecurangan dan hasil pemeriksaan juga cepat dan akurat. Hari pertama pelaksanaan ujian sekolah berjalan lancar. Siswa yang berhalangan hadir diberi kesempatan untuk mengikuti ujian susulan.
Dari pantauan media jurnal investigasi terlihat ada 36 ruang kelas untuk pelaksanaan ujian, para pelajar tampak serius di hadapan smartphone mereka dalam mengerjakan soal-soal pilihan ganda melalui ponsel genggamnya. Secara teknis, ujian kali ini tidak memiliki perbedaan mencolok dengan ujian- ujian sebelumnya. Namun yang membedakan hanya media yang digunakan untuk mengerjakan soal.
“Ujian dengan android ini tentu menghemat biaya dan waktu baik guru maupun sekolah dalam mengelola hasil ujian akan memudahkan dalam pelaksanaan dan pemprosesan hasil ujian. Guru mata pelajaran akan segera mendapat hasil ujian dan menentukan tindak lanjutnya” pungkas H. Mohamad Ali selaku Kepala Sekolah.
(ddrh)