Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Duan Lolat dan Tarian Tanimbar: Tradisi yang Bertahan di Tengah Modernisasi

MALUKU - JURNALINVESTIGASI
10 Februari 2025
Last Updated 2025-02-09T22:55:07Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates


Tarian Sanggar Malisngorar - Produksi untuk Festival Matakus, Tneibar Pardidu (Video YouTube: Chocolate Photowork)

Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com – Masyarakat Tanimbar terus mempertahankan dan meneruskan nilai-nilai adat yang diwariskan oleh leluhur mereka. Sistem kemasyarakatan, hukum adat, dan budaya yang dikenal sebagai Duan Lolat masih menjadi landasan hidup yang kuat bagi orang-orang Tanimbar.

Tarian Kolosal MTQ Sanggar Tari Malisngorar Kepulauan Tanimbar - (Video YouTube: Bong Yanthi)

Meskipun modernisasi semakin berkembang, masyarakat tetap berpegang teguh pada warisan budaya mereka. Salah satu bentuk pelestarian budaya yang menonjol adalah kesenian, khususnya tarian tradisional. Dalam tarian Tanimbar, tiga unsur seni tari, musik, dan nyanyian berpadu menciptakan harmoni yang sarat makna.

Di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan digitalisasi, mempertahankan budaya menjadi tantangan besar. Hal ini disampaikan oleh Buken Yakobus, pemilik Sanggar Malisngorar, yang aktif dalam pelestarian tari-tarian adat Tanimbar.

"Sanggar ini saya bentuk sebagai upaya mempertahankan kebudayaan tarian Tanimbar yang sangat kaya," ujar Yakobus saat ditemui di sanggarnya, di mana para penari tengah berlatih.

Menurutnya, kebanyakan penari yang bergabung di sanggar ini berasal dari generasi muda yang akrab dengan teknologi.

"Hampir semua penari yang dibina di sanggar ini adalah anak-anak Gen Z dan milenial, yang sangat lekat dengan gadget serta berbagai fitur digital," katanya.

Yakobus mengakui bahwa era digital membawa perubahan besar dalam cara anak muda menghabiskan waktu dan mengakses hiburan. Namun, ia optimis bahwa seni tari tetap bisa menarik perhatian mereka jika dikemas dengan cara yang tepat.

Untuk memastikan warisan budaya tetap lestari, Sanggar Malisngorar terus mengajarkan berbagai tarian adat, baik tarian tradisional murni, tarian kolaborasi, maupun tarian kolosal khas Suku Tanimbar. Yakobus berharap, dengan cara ini, budaya leluhur akan terus hidup dan tidak terkikis oleh perkembangan zaman.

"Kami ingin generasi muda tidak hanya mengenal budaya Tanimbar, tetapi juga mencintainya dan merasa bangga menjadi bagian dari warisan ini," tambahnya.

Melalui kecintaannya pada budaya, Yakobus telah meraih berbagai prestasi dan membawa tarian Tanimbar ke berbagai daerah di Nusantara. Keberhasilannya menunjukkan bahwa budaya lokal tetap bisa bertahan dan berkembang meskipun berada di tengah arus modernisasi yang terus melaju. (Nik Besitimur)
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl