Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Menakar Sosok Ketua APDESI Majalengka Mencari Figur Perekat dan Penggerak Desa

Redaksi
11 Juni 2025
Last Updated 2025-06-11T14:43:19Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates


EDITORIAL, Pesta demokrasi tingkat desa kini tengah bergulir di internal Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Majalengka. Pemilihan Ketua APDESI periode mendatang bukan sekadar ajang perebutan jabatan organisasi, melainkan momentum krusial untuk menentukan arah baru gerakan desa-desa di Majalengka menuju kemajuan yang lebih terukur dan kolaboratif.


Sebagai organisasi yang mewadahi seluruh kepala desa di Majalengka, APDESI bukan hanya sekadar tempat berkumpul, melainkan wadah strategis penguatan kapasitas desa. Dalam struktur pemerintahan nasional, desa kini menjadi ujung tombak pembangunan. Maka dari itu, APDESI sebagai jembatan komunikasi antar-kepala desa dan antar-desa dengan pemerintah daerah, harus dipimpin oleh figur yang tak hanya kuat secara manajerial, tapi juga peka terhadap dinamika sosial dan politik lokal.


Dalam konteks Majalengka yang baru saja memiliki kepemimpinan daerah yang segar, penting adanya sinergi antara Ketua APDESI yang terpilih dengan visi-misi pemerintahan daerah yang baru. Pemimpin APDESI ideal bukanlah yang bersikap oportunis atau sekadar loyalis, melainkan yang mampu menjadi jembatan harmonis antara kebijakan daerah dengan kebutuhan riil masyarakat desa.


Seorang ketua APDESI harus mampu bersikap adil dan menjadi pelindung semua kepala desa, tanpa memandang latar belakang politik atau kedekatan personal. Ia harus menjadi pengayom yang menjamin aspirasi seluruh desa dapat terwadahi dan diperjuangkan bersama dalam semangat gotong royong dan profesionalisme.


Kekompakan dalam tubuh APDESI bukanlah hal remeh. Justru dari kekompakan itulah kekuatan besar bisa dibangun. Ketua yang mampu merangkul dan menciptakan ruang dialog antar-kepala desa akan memperkuat pondasi organisasi dalam menjalankan program-program strategis. Hal ini akan mempercepat realisasi pembangunan desa dan sekaligus memperkuat posisi desa dalam perumusan kebijakan daerah.


Ketua APDESI harus memahami bahwa kemajuan Majalengka tidak bisa dilepaskan dari kemajuan seluruh desanya. Maka ia harus bisa menjadi pemimpin kolektif, bukan dominan. Pemimpin yang memfasilitasi, bukan mengontrol. Pemimpin yang memotivasi, bukan mengintimidasi.


Sebagai organisasi perangkat desa, APDESI memiliki peran sentral dalam mendukung tata kelola pemerintahan desa yang transparan, akuntabel, dan partisipatif. APDESI berfungsi sebagai forum advokasi, pelatihan, serta ruang koordinasi antar kepala desa dalam menghadapi tantangan teknis dan kebijakan.


Di tengah tantangan globalisasi, digitalisasi, dan dinamika sosial masyarakat, peran APDESI makin strategis sebagai lembaga penguat kompetensi dan solidaritas kepala desa. Maka kepemimpinan di tubuh APDESI harus memiliki kapasitas adaptif dan progresif dalam merespons kebutuhan zaman.


Pemilihan Ketua APDESI Majalengka bukan hanya soal siapa yang akan memimpin, melainkan tentang siapa yang mampu menyatukan. Ini adalah waktu untuk memilih pemimpin yang berpikir kolektif, bersikap bijak, dan bergerak bersama demi kemajuan desa dan daerah. Majalengka butuh sosok Ketua APDESI yang mampu menjadi katalisator perubahan, bukan sekadar pengisi jabatan.


(penulis adalah Redaktur pelaksana Media Jurnal Investigasi/sekjen DPD KPK TIPIKOR Kabupaten Majalengka,M Rachmat Saputra)

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl