Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com – Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban nelayan di wilayah perairan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, TNI Angkatan Darat melalui Koramil 1507-02 Saumlaki melaksanakan pengecekan dan silaturahmi bersama para nelayan andon di Pulau Sukler, Kecamatan Wermaktian, pada Selasa 24 Juni 2024.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Komandan Koramil 1507-02/Saumlaki, Letu Infanteri Udin Sabandar, sebagai bagian dari program pembinaan teritorial (Pamputer) kepada para nelayan andon yang tengah beraktivitas di wilayah perairan Seira dan sekitarnya.
Menurut Udin, kegiatan ini bertujuan memastikan bahwa aktivitas nelayan berlangsung aman dan bebas dari praktik-praktik merugikan seperti pungutan liar (pungli) maupun ancaman dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kita ingin memastikan nelayan merasa aman saat bekerja di laut. Tidak boleh ada pungli atau intimidasi terhadap mereka,” tegasnya.
Dandramil juga menegaskan bahwa perairan sejauh 12 mil dari bibir pantai masih berada dalam kewenangan TNI Angkatan Darat. Oleh karena itu, pihaknya akan meningkatkan pengamanan di wilayah tersebut agar nelayan dapat menjalankan aktivitas secara tenang dan nyaman.
“Sebagai bagian dari tugas kami dalam pembinaan teritorial, kami wajib memastikan bahwa wilayah-wilayah pesisir, termasuk Pulau Sukler, tetap kondusif dan aman, terutama karena wilayah ini dekat dengan perbatasan Australia,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa Koramil 1507-02/Saumlaki memiliki tanggung jawab pengamanan di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Tanimbar Selatan, Kormomolin, dan Wermaktian, yang semuanya memiliki karakteristik wilayah pesisir yang strategis.
Dalam kesempatan tersebut, Danramil mengimbau kepada seluruh nelayan agar tidak segan untuk melaporkan apabila terjadi insiden atau persoalan yang mengganggu aktivitas mereka di laut.
“Kalau ada masalah, segera sampaikan ke kami. Kami akan ambil tindakan tegas,” katanya.
Lebih lanjut, Udin menyampaikan bahwa nelayan merupakan bagian penting dari komponen cadangan pertahanan negara, terutama di wilayah perbatasan seperti Pulau Seira. Menurutnya, keberadaan nelayan bukan hanya sebagai pencari nafkah, tetapi juga memiliki nilai strategis dalam konteks pertahanan.
“Nantinya bila negara dalam kondisi darurat, nelayan bisa saja dilibatkan sebagai bagian dari pertahanan rakyat. Untuk itu, penting bagi kita untuk terus melakukan pembinaan dan pendekatan secara humanis,” jelasnya.
Terkait dengan status Pulau Sukler yang saat ini disebut-sebut menjadi wilayah sengketa oleh beberapa pihak, Dirinya menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan menghindari konflik horizontal. Ia mengingatkan bahwa seluruh elemen masyarakat harus mengedepankan dialog dan ketertiban.
“Kita tidak ingin wilayah perbatasan yang strategis ini menjadi sumber konflik. Mari kita jaga bersama-sama agar tetap aman dan damai,” ujarnya menambahkan.
Kegiatan pembinaan teritorial di laut yang dilakukan di Pulau Sukler ini ditutup dengan sesi foto bersama antara Dandramil 1507-02/Saumlaki dan para nelayan andon sebagai bentuk kebersamaan dan komitmen untuk menjaga wilayah perairan Seira, Kepulauan Tanimbar.
Dengan kegiatan ini, Koramil 1507-02/Saumlaki berharap dapat membangun sinergi positif antara aparat pertahanan dan masyarakat nelayan demi mewujudkan keamanan laut yang berkelanjutan di wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, khususnya di perairan Seira. (Nik Besitimur)