Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com – Keinginan kuat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, agar Blok Migas Masela segera beroperasi terus diwujudkan. Sebagai bukti keseriusan, Bahlil membentuk tim terpadu dari Kementerian ESDM yang ditugaskan turun langsung ke Desa Lermatang, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Tenaga Ahli Menteri ESDM RI Bidang Negosiasi, Diplomasi, Kerjasama Mineral dan Batubara, Dr. Michael Wattimena, SE, MM, yang turut mendampingi tim tersebut, menegaskan bahwa kehadiran mereka di Tanimbar merupakan langkah penting untuk mempercepat realisasi proyek strategis nasional Blok Masela.
“Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan di sini, dalam kaitan dengan kehadiran kami tim terpadu di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dalam rangka melakukan penelitian terhadap area hutan yang akan dipakai oleh SKK Migas, INPEX melalui SKK Migas sebagai pemohon dalam kaitan dengan pelaksanaan daripada project gas abadi Masela,” kata Wattimena Jumat (22/8/2025).
Wattimena yang juga menjabat Komisaris PT Pertamina International Shipping menegaskan, Menteri ESDM sangat serius mendorong percepatan operasional Blok Masela.
“Sebab sudah cukup lama selama 25 tahun belum ada kegiatan yang produktif yang dilakukan terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) ini sehingga kami sebagai tenaga ahli Menteri ESDM, beliau menugaskan saya menemani teman-teman tim terpadu untuk turun ke lapangan melihat secara langsung di lapangan,” jelasnya.
Ia menambahkan, tujuan utama kunjungan tersebut adalah memastikan adanya progres nyata yang akan dilaporkan ke Jakarta, khususnya terkait penelitian dan rencana pembebasan lahan.
“Pembebasan lahan ini memang jumlahnya cukup signifikan sebesar 662 hektar yang ada di Desa Lermatang. Nah, dalam kaitan dengan itu, maka setelah kembali tim akan melaporkan hasilnya kepada Bapak Menteri Kehutanan yang punya leading sektornya. Tentu kita sangat memberikan apresiasi kepada Pak Menteri ESDM,” paparnya.
Menurut pria yang akrab disapa BMW (Bung Michael Wattimena) ini, medio September 2025 mendatang seluruh proses perizinan diharapkan sudah final.
“Nah, kalau izin semua final, maka kegiatan operasi daripada Blok Masela itu sendiri akan dilaksanakan sebagaimana tahapan-tahapan yang telah disampaikan oleh teman-teman yang ada di INPEX maupun juga SKK Migas,” ujarnya optimistis.
Lebih jauh, ia menjelaskan alasan mengapa Menteri ESDM memberi perhatian penuh terhadap proyek ini.
“Kenapa Pak Menteri ESDM begitu merasa penting dan sangat penting karena yang pertama Blok Masela ini sudah 25 tahun. Yang kedua bahwa investasi daripada Blok Masela ini cukup besar sebanyak 20 miliar Amerika Serikat. Kalau dirupiahkan itu tergantung daripada kurs, tapi secara average itu mungkin sekitar Rp330 triliun rupiah,” ungkapnya.
Angka investasi tersebut, lanjut Wattimena, setara dengan 10 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.
“Dan ini juga menjadi konsern daripada Bapak Presiden Pak Prabowo. Disaat Bapak Presiden ketemu dengan Perdana Menteri Jepang, salah satu percakapannya itu atensi dari Perdana Menteri Jepang itu, adalah juga terkait dengan Blok Masela, sehingga negara sangat serius dalam rangka pelaksanaan daripada percepatan pembangunan lokasi Blok Masela ini sendiri,” bebernya.
Sebagai politisi senior sekaligus putra Maluku, Wattimena menegaskan, proyek ini diyakini akan membawa dampak ekonomi yang signifikan.
“Beliau juga sudah menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan proyek dimaksud pasti akan melibatkan potensi daripada anak-anak daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar secara khusus dan juga Maluku dan Indonesia pada umumnya, sehingga tidak usah diragukan,” tandasnya.
Ia juga mengingatkan kembali kiprah Menteri ESDM di bidang peningkatan sumber daya manusia, khususnya anak-anak Tanimbar.
“Beliau hadir di Cepu dalam rangka wisuda salah satu kegiatan di pusat perkembangan di Cepu di salah satu akademi SDM. Di sana itu juga beliau sudah sampaikan, bahwa yang pertama beliau menyampaikan terima kasih kepada Pemda Kepulauan Tanimbar, lagi yang telah memberikan perhatian untuk menyekolahkan anak-anaknya di Cepu, sehingga ada 6 angkatan itu ada sekitar 150-an anak-anak dari Kepulauan Tanimbar, yang selesai itu akan nanti bekerja di Blok Migas Masela,” sebutnya.
Dengan adanya perhatian khusus dari pemerintah pusat, termasuk investasi besar dan keterlibatan langsung Presiden serta Menteri ESDM, Blok Masela dipandang akan menjadi motor penggerak ekonomi baru di Maluku. Kehadiran proyek ini diharapkan membuka lapangan kerja luas, meningkatkan pendapatan daerah, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai negara produsen energi di kawasan.
Bagi masyarakat Tanimbar, proyek ini menjadi harapan besar. Tidak hanya sebagai simbol pembangunan, tetapi juga sebagai pintu menuju peningkatan kesejahteraan yang lebih merata, sejalan dengan cita-cita pemerintah dalam mengelola kekayaan alam untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. (Nik Besitimur)