Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates
{{ date }}
{{ time }}
DIGITAL CLOCK with Vue.js

Pemerintah Diminta Cepat Mediasi Masalah Inpex Masela

MALUKU - JURNALINVESTIGASI
04 November 2025
Last Updated 2025-11-04T13:24:37Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates


Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com - Aksi unjuk rasa Aliansi Perjuangan Keadilan Rakyat Tanimbar (APKRT) di kantor pusat Inpex Masela, Jakarta, Senin (3/11/2025), berakhir tanpa kesepakatan. Tokoh muda Olilit Raya, Beny Samangun, menilai pemerintah harus segera turun tangan memediasi persoalan itu.


Kepada jurnalinvestigasi.com di Saumlaki, Selasa (4/11/2025), Beny Samangun mengatakan bahwa aksi unjuk rasa dari basudara di Jakarta seharusnya diselesaikan melalui pendekatan persuasif dan dialog terbuka antar semua pihak.


Samangun menegaskan, pemerintah mesti menjadi fasilitator dalam penyelesaian masalah ini. 


“Sebenarnya pemerintah harus hadir di tengah persoalan saat ini, artinya, walaupun ini adalah urusan Inpex Masela, namun bagaimanapun juga, pemerintah harus berinisiatif berada di tengah, untuk menegakkan keadilan dan lain sebagainya.”ujar Samangun.


Ia menambahkan, semua pihak baik pemerintah pusat dan daerah, manajemen Inpex Masela, maupun para pengunjuk rasa harus bersikap jujur serta tidak mengedepankan kepentingan sepihak agar solusi yang diambil benar-benar berpihak pada rakyat.


“Kita menyerukan supaya segera ada tim khusus, independen yang bisa membantu baik Inpex Masela maupun juga kawan-kawan pengunjuk rasa dan juga masyarakat Tanimbar untuk bisa duduk bersama, berdialog secara jujur dan mengutamakan kemanusiaan. Inpex Masela sendiri juga harus jujur, lebih terbuka karena salah satu tuntutan adalah soal hak,” tutur Samangun.


Menurutnya, hingga kini aksi unjuk rasa belum menemukan titik temu dan memerlukan pihak ketiga yang netral untuk memediasi persoalan. Ia menyebut pemerintah memiliki peran penting dalam mempercepat penyelesaian agar tidak berkembang menjadi isu nasional bahkan internasional.


Ia menegaskan, Ini sebenarnya tergantung pada pihak ketiga yang mendamaikan. Kalau misalnya pihak ketiganya bisa memberikan alternatif yang cepat berupa beberapa pilihan, sehingga proses negosiasinya lebih cepat.


Lebih lanjut, Samangun menyoroti ketidakpastian nasib proyek Blok Abadi Masela yang hingga kini belum memiliki kejelasan waktu operasi. 


“Karena kita tahu sendiri projec Blok Abadi Masela ini belum ada pernyataan resmi yang mengatakan dengan pasti kapan dioperasikan, waktunya kapan, karena masyarakat Tanimbar menunggu. Itu harus jelas berapa lama kita harus menunggu. Ini yang rapotnya, dalam berbagai hal kita tidak punya kepastian apa-apa,” katanya.


Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah berupaya mendesak percepatan pengoperasian proyek Abadi Masela yang saat ini masih dalam tahap Front End Engineering Design (FEED).


Yang paling penting saat ini, lanjut Samangun, adalah menjamin komunikasi yang baik atas tuntutan aksi unjuk rasa, sebab hal itu menyangkut masa depan hidup masyarakat Tanimbar setelah dampak operasi Blok Abadi Masela nantinya. Ia meminta pemerintah bertindak tegas agar persoalan tidak berlarut-larut dan menimbulkan masalah baru di kemudian hari.


Menutup pernyataannya, putra Ngrimase ini berharap agar persoalan unjuk rasa dari basudara APKRT di Jakarta bisa segera diselesaikan bersama Inpex Masela. Ia menegaskan pentingnya kelancaran tahapan proyek agar segera masuk ke tahap produksi demi kemaslahatan masyarakat Tanimbar ke depan. (BN)

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl