Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Pemicu Jokowi Bersebrangan dengan Megawati Adian Ungkap akar permasalahan

Redaksi
25 Oktober 2023
Last Updated 2023-10-25T12:33:14Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates

Politikus PDIP Adian Napitupulu. Foto: PDIP

Jakarta,Media Jurnal Investigasi-Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP, Adian Napitupulu, menuding Jokowi dan keluarganya berkhianat pada PDIP dan Megawati sebagai ketum menyusul gonjang-ganjing Pilpres 2024. Adian juga mengungkapkan akar masalah pengkhianatan itu.

Menurut eksponen 1998 ini, semua dimulai dari isu perpanjangan masa jabatan presiden yang sempat mengemuka.
Di Lansir dari kumparan Adian menegaskan, PDIP tidak mengabulkan permintaan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden menjadi tiga periode atau menambah masa jabatan.
“Nah, ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (25/10).
Menurut Adian, PDIP menolak permintaan tersebut karena tidak ingin mengkhianati konstitusi. Ia menegaskan PDIP ingin menjaga konstitusi karena terkait dengan keselamatan bangsa dan negara serta rakyat Indonesia.
“Kemudian ada pihak yang marah, ya terserah mereka. Yang jelas kita bertahan untuk menjaga konstitusi. Menjaga konstitusi adalah menjaga republik ini. Menjaga konstitusi adalah menjaga bangsa dan rakyat kita,” ujar Adian.
“Kalau ada yang marah karena kita menolak penambahan masa jabatan tiga periode atau perpanjangan, bukan karena apa-apa, itu urusan masing-masing. Tetapi memang untuk menjaga konstitusi. Sederhana aja,” lanjutnya.
Anggota DPR RI ini mengaku tidak antipati dengan Jokowi. Namun, ia menyesalkan perubahan sikap Jokowi yang begitu cepat terhadap PDIP.
Padahal, kata dia, partai berlambang banteng moncong putih itu sudah memberi segalanya untuk Jokowi dan keluarganya mulai dari menjadi Wali Kota Surakarta dua periode, Gubernur DKI Jakarta dan presiden dua kali.
“Ada sejarah begini, dulu ada yang datang minta jadi wali kota dapat rekomendasi, minta rekomendasi, dikasih. Minta lagi dapat rekomendasi, dikasih lagi. Lalu minta jadi gubernur, minta rekomendasi dikasih lagi. Lalu minta jadi calon presiden, minta rekomendasi dikasih lagi. Kedua kali dikasih lagi," jelas Adian.(*)

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl