EDITORIAL,Menjelang Hari Pers Nasional 2025, hubungan antara pemimpin nasional dan insan pers menjadi perhatian penting. Prabowo Subianto, sebagai salah satu tokoh sentral di pemerintahan, dikenal memiliki hubungan yang cukup baik dengan media. Dalam berbagai kesempatan, ia menegaskan pentingnya kebebasan pers sebagai pilar demokrasi yang sehat.
Seorang pemimpin yang memahami peran pers tidak akan melihat media sebagai ancaman, tetapi sebagai mitra dalam membangun bangsa. Hubungan yang baik antara Prabowo dan insan pers mencerminkan sikap seorang pemimpin yang terbuka terhadap kritik serta menghargai peran media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Ketika pers diberikan kebebasan untuk bekerja tanpa tekanan, maka informasi yang sampai ke publik akan semakin akurat dan berimbang
Meski begitu, tantangan bagi insan pers tetap ada. Tidak sedikit pejabat publik yang masih menganggap pers sebagai pihak yang harus dikendalikan. Salah satu contoh terbaru adalah pernyataan kontroversial Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Yandi Susanto, yang menyebut "wartawan Bodrex " dalam konteks yang kurang tepat. Kritik terhadap penyalahgunaan profesi memang diperlukan, tetapi generalisasi yang dapat mencoreng nama baik insan pers harus dihindari. Seorang pejabat negara harus lebih bijak dalam memilih kata, karena pers memiliki peran besar dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan.
Di tengah dinamika politik dan pembangunan nasional, persahabatan antara pemimpin dan insan pers bukan berarti media harus kehilangan independensinya. Justru, pers harus tetap menjalankan fungsi kontrol sosialnya dengan kritis, namun tetap objektif. Prabowo telah menunjukkan contoh bagaimana seorang pemimpin dapat menjalin hubungan baik dengan media tanpa mengurangi kebebasan pers. Semoga hubungan ini menjadi inspirasi bagi pejabat lainnya untuk lebih menghargai peran wartawan dalam demokrasi.
Selamat Hari Pers Nasional 2025! Semoga pers Indonesia semakin kuat, independen, dan tetap menjadi suara bagi kepentingan rakyat.
(Penulis adalah Redaktur Pelaksana Media Jurnal Investigasi/Aktivis Desa, M.Rachmat Saputra )