Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates
{{ date }}
{{ time }}
DIGITAL CLOCK with Vue.js

Polsek Wermaktian Guncang: Oknum Anggota Polisi Jadi Bekingan Judi Sabung Ayam

MALUKU - JURNALINVESTIGASI
03 September 2025
Last Updated 2025-09-03T10:12:14Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates

 


Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com – Aroma busuk perjudian sabung ayam kian menyengat di Seira, Kecamatan Wermaktian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Kegiatan haram ini bukan sekadar permainan biasa, tetapi telah menjadi ritual gelap yang menjerat warga, merusak moral, dan menelan kehidupan sosial di pulau Seira.


Dalam sepekan terakhir, praktik sabung ayam berlangsung dua hingga tiga kali. Lapangan terbuka di Seira seolah menjadi arena resmi pertaruhan darah dan uang. Masyarakat yang seharusnya sibuk bekerja demi keluarganya, justru larut dalam pusaran perjudian yang melenakan.


Seorang tokoh pemuda Seira berinisial MS mengungkapkan, kondisi ini sudah sangat meresahkan. “Judi sabung ayam di Seira semakin brutal. Masyarakat lupa pekerjaan, lupa tanggung jawab rumah tangga. Semua hanyut dalam taruhan ayam,” tegasnya dengan nada getir.


Namun, yang membuat situasi semakin mencekam adalah adanya dugaan keterlibatan aparat kepolisian. MS menuding seorang oknum intel Polsek Wermaktian berinisial FEL menjadi beking utama kegiatan ini. “Judi ini bisa bebas jalan karena ada yang lindungi. Itu fakta pahitnya,” ungkap MS.


Dengan adanya backing aparat, sabung ayam di Seira bagaikan mendapat kekebalan hukum. Setiap kali aparat lain mencoba menertibkan, kegiatan itu dengan cepat dibongkar pasang, seperti sudah ada bocoran lebih dulu. Uang taruhan seolah menjadi tameng yang melumpuhkan penegakan hukum.


MS yang juga dikenal sebagai Ketua Cabang AMGPM di Seira tak kuasa menahan kekecewaannya. Ia menilai keterlibatan pemuda dalam perjudian ini sama saja menggadaikan masa depan. “Pemuda yang harusnya jadi garda pembangunan malah hancur bersama arena sabung ayam,” ucapnya.


Ia menekankan bahwa praktik ini bukan lagi sekadar masalah moral, melainkan sudah menjadi kejahatan sosial yang merusak tatanan kehidupan masyarakat Seira. Anak-anak menyaksikan ayah mereka bertaruh, ibu-ibu kehilangan nafkah, sementara aparat seolah menutup mata.


Lebih jauh, MS menyoroti institusi kepolisian di Polsek Wermaktian yang dinilai bobrok karena terlibat langsung dalam praktik haram ini. “Kalau polisi saja jadi beking, siapa lagi yang bisa dipercaya rakyat? Ini bencana moral!” katanya dengan lantang.


Ia mendesak Kapolres Kepulauan Tanimbar untuk tidak tinggal diam. Menurutnya, hanya langkah tegas dari pucuk pimpinan kepolisian yang bisa memutus mata rantai bekingan judi sabung ayam di Seira. “Kapolres harus turun tangan, evaluasi besar-besaran, bersihkan institusi dari oknum yang busuk,” tegas MS.


Desakan itu bukan hanya permintaan, tetapi ultimatum. Masyarakat Seira sudah muak dan siap bersuara lebih keras jika aparat kepolisian terus berlindung dalam kebisuan. “Kalau Kapolres tidak bertindak, jangan salahkan rakyat jika nanti ada gelombang perlawanan,” ancam MS.


Sabung ayam yang terus bergulir di Seira kini bukan lagi sekadar perjudian, melainkan luka sosial yang menganga. Masyarakat kehilangan arah, hukum dipermainkan, dan kepercayaan terhadap aparat perlahan terkikis.


"Jika tidak segera ditindak, Seira berpotensi menjadi ladang kejahatan yang melahirkan generasi yang akrab dengan judi, kekerasan, dan kebobrokan moral. Saat itulah, bukan hanya ayam yang mati di arena, tetapi juga harapan masa depan Tanimbar yang terkubur,"tutupnya (NFB)

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl