Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates
{{ date }}
{{ time }}
DIGITAL CLOCK with Vue.js

Pemuda Tanimbar di Simpang Jalan: Antara Tercekik, Terlentang, dan Melenting Menuju Tanimbar Maju

MALUKU - JURNALINVESTIGASI
31 Oktober 2025
Last Updated 2025-10-31T07:33:30Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates


Oleh: Anders Luturyali (Aktivis Pemuda Katolik)


Setelah pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar periode 2025–2030, seruan “Tanimbar Bersatu” bergema di seluruh pelosok daerah. Namun, di tengah pusaran visi besar “Tanimbar Maju”, muncul pertanyaan mendasar: di manakah posisi pemuda? Apakah mereka akan tercekik kepentingan, terlentang pasrah, atau justru melenting dengan semangat perubahan?


Bupati Ricky Jawerisa mengajak seluruh elemen masyarakat Tanimbar, termasuk para pemuda, untuk bersatu padu mewujudkan visi “Tanimbar Maju” yang Mandiri, Adil, Jujur, Unggul, dan Berkelanjutan. Harapan ini sejalan dengan pesan abadi Bung Karno: “Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Pemuda adalah pilar kemajuan bangsa, agen perubahan yang mampu mengaktualisasikan potensi dan idealisme dalam pembangunan.


Namun, Drs. Mohammad Hatta pernah mengingatkan: “Kita masih terus berjuang menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tanyakan pada diri, apa yang sudah saya berikan untuk bangsa ini?” Pertanyaan reflektif ini menggugah kesadaran kita di momentum Hari Sumpah Pemuda ke-97, khususnya bagi pemuda Tanimbar untuk menilai kembali sejauh mana kontribusi nyata mereka bagi tanah kelahiran.


Di Tanimbar, sebagian besar pemuda aktif di berbagai bidang aktivisme sosial, politik, dan jurnalisme. Ada pula yang mengabdi di pemerintahan maupun sektor swasta. Namun di balik geliat tersebut, muncul fenomena yang bagaikan fatamorgana: tampak gemerlap di permukaan, tetapi samar di kedalaman.


Fenomena pertama: berbagai organisasi masyarakat dan organisasi kepemudaan (Ormas/OKP) berlomba-lomba mendekati pemerintahan baru. Akibatnya, pemuda terpecah dalam tiga kutub: kelompok koalisi, oposisi, dan netral.


Fenomena kedua: kepentingan pribadi dan kelompok masih mengikat kuat. Banyak yang terjebak dalam “utang politik” yang sulit ditawar, sehingga idealisme pemuda perlahan terkikis oleh pragmatisme.


Padahal, pemuda seharusnya tidak terjebak dalam upaya mengamankan diri atau mencari posisi aman. Dengan karakter khasnya energi, kreativitas, inovasi, kemampuan adaptasi, sikap kritis, dan idealisme pemuda mesti tampil dengan visi besar, bersinergi dalam persatuan untuk membangun Tanimbar yang lebih baik.


Kini, pemuda berada di tiga persimpangan jalan sejarah:


  • TERCEKIK  Jika pemuda membiarkan dirinya diatur dan digiring oleh kepentingan pihak lain, ia akan kehilangan jati diri. Ia menjadi “kuda delman” tanpa arah, berjalan di jalur yang ditentukan orang lain, tanpa visi dan keberanian.


  • TERLENTANG Jika pemuda memilih “ikut arus saja” karena takut mengambil risiko, ia akan pasrah pada keadaan. Ia mati dalam zona nyaman, kehilangan daya juang dan semangat kritis yang seharusnya menjadi ciri pemuda sejati.


  • TERLENTING  Inilah pilihan terbaik. Pemuda yang mampu bangkit dari tekanan, berdiri tegak dengan idealisme, dan berpartisipasi aktif dalam setiap dinamika sosial. Semakin tertekan, semakin tinggi ia melenting. Dari keterpurukan lahir kekuatan baru. Independensi menjadi syarat mutlak perjuangan seorang pemuda.


Tanpa independensi, pemuda hanya akan terjebak dalam dua pilihan pahit: tercekik atau terlentang.


Karena itu, momentum Hari Sumpah Pemuda ke-97 harus dijadikan titik balik kebangkitan pemuda Tanimbar. Saatnya melenting tinggi menjadi generasi yang berpikir kritis, bekerja nyata, dan berani melawan arus kepentingan sempit demi kemajuan daerah.


Pemuda bukan sekadar pelengkap pembangunan, melainkan penentu arah masa depan Tanimbar. Dari tangan dan pikiran mereka, masa depan daerah ini akan dibentuk: apakah menjadi Tanimbar yang tercekik oleh kepentingan, terlentang dalam ketidakberdayaan, atau melenting menuju Tanimbar Maju yang sesungguhnya.


Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-97! Mari jadikan semangat persatuan dan kemerdekaan sebagai kekuatan untuk membangun Tanimbar yang lebih adil, jujur, dan mandiri. Pemuda Tanimbar, jangan biarkan diri tercekik atau terlentang melentinglah menuju perubahan!

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl