Majalengka, Media Jurnal Investigasi - Aksi Damai penyampaian aspirasi warga masyarakat Desa Tegalsari Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka yang sempat diberitakan Selasa, 28 Oktober 2025 tempo hari sekitar pukul 09.00 WIB massa aksi berkumpul di Alun-alun Blok Karangsari hingga pukul 9.45 tiba di area kantor desa yang dihadiri sejumlah Muspika Kecamatan Maja dan Argapura beserta jajarannya yaitu, Camat, Kapolsek, Danramil, Kasi Trantibum, Satpol PP, dan Kabid Damkar.
Sementara itu Kepala Desa (Kades) Tegalsari, Hendi Kiswanto sudah stand by lebih awal didampingi perangkat desa, pedamping desa, ketua BPD, LPM, tokoh masyarakat, dan Linmas.
Cuaca ekstrim menjadi kendala sejak pukul 10 instesitas hujan sangat deras mengguyur area aula desa tempat yang sudah dipersiapkan untuk audensi namun aktivitas sempat tertunda karena suara bising jatuhan air hujan bertalu-talu menerpa atap baja ringan.
Gabungan satuan keamanan tetap siaga mengantisipasi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi hingga pukul 12.15 massa Aksi Damai mulai membentangkan spanduk yang bertuliskan berbagai tuntutan di depan balai desa sambil menyuarakan, "Hidup Keadilan!".
Selanjutnya 15 orang peserta Aksi Damai memasuki aula desa untuk audensi dengan kades beserta jajarannya.
Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Damai, Riza Agustina menyampaikan aspirasi masyarakat sesuai surat pemberitahuan yang sudah disampaikan kepada Kapolsek Maja untuk mempertanyakan pembangunan Gelanggang Olah Raga ( GOR) yang berada di Blok Karangsari, anggaran ketahanan pangan, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bansos, BPNT/PKH dan transparansi anggaran Dana Desa (DD) serta kinerja kaur perencanaan yang diduga sering mangkir kerja minta diberhentikan dari jabatannya.
Riza menyampaikan, kami datang ke sini tidak ada maksud lain selain keinginan untuk memajukan desa dengan cara menegur pemerintah agar segera memperbaiki kinerjanya dan tata kelola yang tidak sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.
Pemerintah desa diminta untuk menjelaskan secara terbuka setiap penggunaan anggaran agar tidak menimbulkan dugaan penyalahgunaan dana, tindakan pemerintah desa yang tidak sesuai dengan aturan menjadi catatan serius masyarakat dan pihak berwenang.
Sekali lagi kami tegaskan agar pemerintah desa tidak mengabaikan kepentingan masyarakat dan segera mampu memperbaiki kesalahan-kesalahan administrasi maupun moral, karena kinerja yang tidak jujur, tidak adil dan tidak transparan merupakan bentuk pelanggaran terhadap amanah rakyat dan undang-undang desa.
Terdiam sejenak suasana kaku terasa seperti ada api dalam sekam, tak dinyana dipenghujung pertemuan yang dianggap sudah hampir islah sontak suasana jadi memanas tiba-tiba muncul adu argumen sengit antara Apih Tono peserta Aksi Damai meminta Kades Hendri harus tegas untuk memberhentikan Joni dari jabatannya sebagai kaur perencanaan.
Hal tersebut spontan mendapat kritik balik dari Abah Enda salah seorang warga masyarakat setempat, ia mempertanyakan apa kesalahan Joni sehingga harus diberhentikan dari pamong desa, semua proses harus sesuai prosedur jangan memaksakan kehendak sepihak kita semua punya hak yang sama untuk dilindungi oleh peraturan dan perundang-undangan, cetusnya.
Namun serangan dan pembelaan kedua belah pihak ditolak oleh Joni dengan nada datar dan tenang, " maaf ajang silaturahmi ini jangan dibuat kisruh oleh ego masing-masing saya cukup paham dan mengerti, asli dari hati sanubari tanpa dipengaruhi oleh pihak manapun, saya benar - benar legowo dan ikhlas untuk mengundurkan diri dari perangkat desa tapi minta kesempatan sampai akhir bulan Desember 2025 soalnya masih ada tugas dan kewajiban yang belum selesai.
Sekali lagi saya minta maaf kepada semuanya atas segala kekurangan dan kekhilafan saya selama menjabat sebagai perangkat desa yang mungkin dinilai kurang maksimal dalam menjalankan amanah, pinta Joni.
Setelah situasi kembali reda Riza melanjutkan orasinya dengan ucapan terima kasih kepada seluruh Jajaran Muspida Kecamatan Maja dan Argapura yang telah mengawal Aksi Damai ini sehingga bisa berjalan kondusif tanpa terjadi anarkis. Demokrasi adalah marwah yang harus dijunjung tinggi dan kritik merupakan cambuk terutama bagi Jajaran Pemdes Tegalsari supaya lebih transparansi dan keadilan lebih diutamakan demi kemakmuran dan kesejahteraan warga masyarakat pada umumnya, tandas Riza.
Kades Hendi Kiswanto tampak terlihat tenang meredam gelombang kritik suasana menjadi lebih kekeluargaan, mari kita kedepankan kepentingan bersama demi terlaksananya perbaikan Desa Tegalsari jauh lebih baik dari sebelumnya, himbau Hendi.
Tidak ketinggalan sesepuh warga masyarakat Desa Tegalsari, Drs, Iyan Sopyan, M.Si turut angkat bicara dalam mengapresiasi para pemuda peserta Aksi Damai yang telah menunjukkan kepedulian terhadap kemajuan desa dengan cara yang baik dan penuh tanggung jawab tentunya saya berharap seluruh warga tidak hanya berhenti mengevaluasi atau kritik terhadap pemerintah desa tapi juga ikut berpartisipasi serta berperan aktif dalam pembangunan bersama-sama mencari solusi atas permasalahan yang ada di Desa Tegalsari, tamah Iyan.
Aksi Damai berjalan lancar berkat pengawalan pihak keamanan akhirnya kedua belah pihak sepakat audensi Aksi Damai ini diharapkan menjadi titik awal perbaikan tata kelola keuangan desa demi pembangunan yang adil dan transparan. (Yusuf Maulana)



