Menko Polhukam Mahfud MD memberikan paparan soal mafia tanah, Kamis (19/1/2023).
Foto: YouTube/Kemenko Polhukam
JAKARTA,Jurnal Investigasi.com -KPK pernah curhat ke Menkopolhukam Mahfud MD soal Formula E. Lembaga itu merasa dituding politis karena menyelidiki kasus tersebut.
Curhat ini diceritakan Mahfud saat berbincang dengan Denny Indrayana. Kata Mahfud, kala itu Denny datang ke kantornya lalu bicara soal niat Denny mendukung Anies Baswedan sebagai Presiden. Mahfud mengaku mempersilakan. Menghargai pilihan orang.
Obrolan keduanya kemudian sampai ke pembicaraan tentang kasus Formula E.
"Nah, sudah itu, pertanyaannya [Denny], 'kira-kira Anies tuh aman ndak?' Itukan kaitannya kemudian dengan KPK. Nah, di situlah kemudian masuk [pembahasan] soal KPK dan partai," kata Mahfud di kantornya, Selasa (31/1).
Mahfud lalu menceritakan bahwa KPK pernah curhat kepada dirinya. Kepada Mahfud, KPK curhat soal setiap mau mempersoalkan Formula E.
"Itu, saya tanya, 'Anies kok jadi ribut mau dipanggil KPK?'. Nah, KPK-nya itu begini, 'Pak, kami itu serba susah, setiap kami mempersoalkan dana Formula dan sebagainya, lalu dituduh mempolitisir, mau menjegel Anies', padahal ndak urusannya ini dengan Anies. Ini temuan BPK gitu, lho," ungkap Mahfud menceritakan soal curhatan KPK.
"Sehingga kami [KPK] merasa setiap nyebut ini, lalu ramai, katanya ini menjegal Anies," lanjut Mahfud menirukan ucapan KPK. Namun, ia tak menyebut siapa pihak KPK yang curhat tersebut.
Soal inilah yang kemudian dibicarakan Mahfud dengan Denny. Hingga sampai pada pembicaraan bahwa adanya isu-isu sensitif setiap ketua partai dengan KPK.
"Nah, di situ lah terjadi diskusi-diskusi saya dengan Denny. Memang, sih, 'kadangkala isu politiknya macam-macam, kalau partai ini semuanya menjadi pasien KPK lah'. Ketua partai ini, ini kasusnya, saya cerita, ketua partai ini, ini kasusnya, ini menjadi sensitif," jelas Mahfud.
Hingga saat ini, kasus Formula E di KPK masih dalam tahap penyelidikan. Sejumlah pihak sudah diminta keterangannya oleh KPK. (*)
