Majalengka, Media Jurnal Investigasi-- Dalam waktu satu bulan, Bank Sampah Sabilulungan yang ada di Kelurahan Majalengka Kulon, Kecamatan/Kabupaten Majalengka mampu mengumpulkan puluhan ton dari para nasabahnya.
Seperti diketahui, persoalan sampah masih menjadi masalah fundamental di Kabupaten Majalengka.
Berdasarkan data yang dicatat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Majalengka, produksi sampah di Bumi Sindangkasih ini sudah mencapai 100 ton per hari.
Bahkan untuk mengendalikan sampah di Majalengka, DLH mengaku kewalahan dengan jumlah armada yang ada.
Untuk mengurangi produksi sampah, saat ini DLH telah melakukan beberapa upaya. Diantaranya dengan cara mengoptimalkan pengoperasian Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle (TPS 3R).
Selain TPS 3R, Bank Sampah juga menjadi salah satu upaya DLH untuk mengurangi produksi sampah di Majalengka.
Belum lama ini, Kabid Pengolahan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Ricky F Gunawan mengatakan bahwa untuk Bank Sampah, Majalengka sudah memiliki 30 titik lokasi.
Bank Sampah Sabilulungan merupakan salah satu dari ke 30 titik tersebut.
Petugas Bank Sampah Sabilulungan tengah Menimbang Kardus dari Nasabah Dikatakan Lurah Kelurahan Majalengka Kulon, Roswaty S.IP., MSi., ada dua Bank Sampah yang ada di wilayahnya, yakni Resik Raharja di RW 013 dan Sabilulungan di Blok Rorogan Balong RW 03.
Menurutnya, Bank Sampah Resik Raharja yang ada di RW 013 hanya mencakup satu RW. Sementara, Bank Sampah Sabilulungan di RW 003 itu satu kelurahan.
Kendati demikian, kata Roswaty, baik yang di RW 013 maupun Bank Sampah Sabilulungan sama-sama memberikan hasil positif bagi masyarakat.
"Sampah itu bisa membantu perekonomian di keluarga," kata Roswaty saat dihubungi awak media, Sabtu, (21/6/25).
Saat ini, kata Roswaty, Bank Sampah Sabilulungan sudah memiliki 43 nasabah yakni dari pengangkut sampah, pertokoan, rumah makan, dan perkantoran.
"Bisa jemput bola, langsung diambil ke rumah atau ke rumah makan dan perkantoran," sambungnya.
Dijelaskan Roswaty, Bank Sampah Sabilulungan mampu mengumpulkan sampah sekitar 8 sampai dengan 12 ton setiap bulan dan dilelang tiap dua minggu sekali.
"Dalam pelelangannya hasil sampahnya kapasitasnya sudah lumayan besar. Hanya belum memiliki mesin untuk mendaur ulang sampah masih terbatas. Bekas galon, botol air mineral dan barang bekas dijadikan kerajinan," ungkapnya.
Orang nomor satu di Kelurahan Majalengka Kulon ini juga menerangkan bahwa Bank Sampah yang mulai aktif akhir tahun 2023 ini sudah memiliki gedung sendiri yang merupakan bantuan dari provinsi.(*)
