Majalengka,Media Jurnal Investigasi- Tengah gencarnya Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam memerangi praktik pungutan liar (pungli) dalam merekrut tenaga kerja pabrik. Beberapa kasus masih saja terjadi.
Hal ini menjadi perhatian khusus dari anggota Komisi XII DPR-RI Ir H Ateng Sutisna, M.B.A., saat mendengar langsung keluh kesah beberapa calon tenaga kerja dalam sesi tanya jawab pada reses di Yayasan Pancar Kalijati Nusantara, Desa Karamat, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Kamis, (16/10/25).
Anggota DPR-RI Dapil IX (Sumedang, Majalengka, Subang) ini meminta segala bentuk praktik percaloan tersebut segera dihentikan.
“Saya meminta dan berharap agar praktik percaloan di Kabupaten Majalengka ini segera diakhiri,” ujar Ateng kepada awak media seusai reses digelar.
Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menegaskan bahwa dalam menyalurkan karyawan pabrik harus dibarengi dengan keahlian dari masing-masing para calon tenaga kerja.
Menurutnya, siapapun boleh untuk membantu para calon karyawan pabrik. Tapi dengan cara-cara yang tidak melanggar hukum.
“Boleh saja menyalurkan tenaga kerja ke perusahaan-perusahaan tapi dengan cara yang positif. Berikan dulu pelatihan, kemudian dibimbing, dibina baik itu mentalnya, pengetahuannya,”
“Sehingga cocok untuk kepentingan perusahaan, baru salurkan ke perusahaan,” jelasnya.
Jika hal itu dilakukannya sebelum menyalurkan tenaga kerja, diyakini Ateng bakal berdampak positif bagi karyawan maupun perusahaan.
“Jangan bertindak premanisme dalam merekrut calon tenaga kerja,” pintanya.
Dalam kesempatan itu, pria yang suka mengenakan topi fedora ini juga akan mendorong legislatif dan eksekutif supaya tenaga kerja lokal lebih diutamakan ketimbang karyawan luar Majalengka.
“Saya akan bicara dengan anggota DPRD Majalengka maupun dengan Pak Bupati untuk bagaimana bisa mendorong tenaga kerja kita diprioritaskan. Syukur-syukur bisa mencapai diangka 80-90% tenaga kerja lokal,” ucapnya.
Namun, ia juga mengingatkan agar semua para tenaga kerja lokal itu harus benar-benar memiliki skill sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan yang mereka tuju dengan cara dilatih di LPK maupun BLK.
(ganjar)